Indonesia Komit Percepat Transisi Energi Bersih, Ini Buktinya • Petrominer

Dadan Kusdiana.
Jakarta, Petrominer – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Agence Francaise De Developpement (AFD) secara resmi meluncurkan Indonesia Energy Transition Facility (IETF). Program ini merupakan bagian dari perjanjian hibah langsung (Implementing Agreement) yang ditandatangani pada 1 November 2024 lalu dengan total nilai komitmen sebesar EUR 3 juta.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan upaya transisi energi menghadapi berbagai tantangan. Meski begitu, Pemerintah tetap berkomitmen dalam menjalankan program prioritas.
“Meskipun terdapat banyak rencana dan program yang harus disiapkan, semua langkah yang diambil tetap sejalan dengan upaya meningkatkan swasembada energi sambil memperhatikan aspek keberlanjutan,” ujar Dadan dalam sambutannya di acara kick-off IETF, Rabu (5/2).
Dia menegaskan, transisi energi merupakan bagian penting dalam prioritas sektor energi di bawah Kabinet Merah Putih 2024-2029. Visi dan prioritas sektor energi dalam kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto menitikberatkan pada ketahanan dan swasembada energi untuk memastikan kemandirian serta keberlanjutan energi nasional.
Beberapa program prioritas yang sedang dijalankan mencakup hilirisasi mineral dan batubara, peningkatan lifting minyak dan gas bumi, penerapan biodiesel 40 persen (B40), serta penyediaan gas untuk industri dalam negeri. Seluruh program ini tetap memperhatikan target pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Pada tahun 2024, realisasi penurunan emisi gas rumah kaca (Indonesia) sektor energi mencapai 147,61 juta ton CO2 ekuivalen, melampaui target yang kami tetapkan sebesar 142 juta ton. Jadi kita masih on the track pada pengurangan emisi,” ungkap Dadan.
Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa pengembangan kelistrikan periode 2025-2034 direncanakan mencapai kapasitas 71 gigawatt (GW). Hal ini sejalan dengan komitmen global dalam menurunkan emisi dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan.
Dalam menjalankan transisi energi, menurut Dadan, Pemerintah melalui Kementerian ESDM menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Kolabirasi dengan AFD ini diharapkan dapat mempercepat transformasi Indonesia menuju sistem energi yang lebih hijau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.