Indonesia, Pemain Utama Ekonomi Syariah Global •

Paviliun Indonesia di Halal Expo Turki 2024 menampilkan produk-produk unggulan dari berbagai sektor.

Jakarta, – Industri halal Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan pada periode 2023-2024. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia kian meneguhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam ekonomi syariah global.

Menurut Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, berbagai kebijakan strategis dan dukungan pemerintah terhadap industri halal telah mendorong pertumbuhan sektor-sektor unggulan. Hal ini semakin memperluas kontribusi Indonesia dalam rantai nilai halal global.

“Hal ini menunjukkan bahwa potensi permintaan produk halal dunia memberikan ruang dan kesempatan yang menjanjikan bagi pertumbuhan industri halal Indonesia,” ungkap Menperin, Senin (2/12).

Kementerian Perindustrian terus berupaya memperkuat struktur ekonomi syariah Indonesia melalui perluasan akses pasar internasional dan peningkatan daya saing produk halal dalam negeri. Merujuk data yang dirilis dalam State of the Global Islamic Report (SGIER) edisi 2023/2024, jumlah konsumsi produk halal di dunia diproyeksikan mencapai US$ 3,1 triliun di tahun 2027 (CAGR 4,8 persen).

Salah satu upaya strategis yang ditempuh Kemenperin untuk memperluas pasar subsektor industri halal. Di antaranya melalui partisipasi pada pameran industri halal terbesar di dunia, yaitu Halal Expo Turki 2024 di Istanbul pada 27–30 November 2024 lalu.

Di Halal Expo Turki 2023, Indonesia mencatatkan capaian komitmen transaksi perdagangan senilai Rp 10,4 miliar. Di tahun 2024 ini, Indonesia kembali hadir dengan Paviliun Indonesia yang menampilkan produk-produk unggulan dari berbagai sektor.

Ajang pameran ini, yang dihadiri para hosted buyers, manufacturers, importers, wholesalers, retailers, entrepeneurs, investor, universities, public, chefs, menjadi platform penting untuk mempromosikan produk halal Indonesia, membangun jaringan dengan mitra dagang internasional, dan menarik investasi untuk mengembangkan industri halal nasional. Event ini sekaligus menunjukkan komitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah.

Paviliun Indonesia menghadirkan 12 pelaku industri di sektor makanan, minuman, farmasi, kosmetik, tekstil, alas kaki, dan kawasan industri.  Melalui partisipasi pada pameran tersebut, Kemenperin memberikan fasilitas bagi para co-exhibitor untuk menampilkan keunggulan dan inovasi produk yang dihasilkan di kancah internasional.

“Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung pelaku industri dalam mengakses pasar halal global dan bergabung dalam jaringan rantai pasok halal internasional, sehingga dapat memperkuat daya saing industri dalam negeri sekaligus memperluas peluang bisnis di tingkat global,” ujar Menperin.

Side Events

Sebagai bagian dari rangkaian acara, Paviliun Indonesia juga mengadakan side events berupa Business Forum dengan tema “Start Your Business in Indonesia” dan “Natural Wellness from Indonesia” di hari pertama. Selanjutnya, hari kedua diisi dengan tema “Indonesia Delight, Don’t Start or You Regret It!” dan “An Exotic Experience from The Soul of Nature.”

Hari ketiga menampilkan tema “Discover the Impressive Beauty of Indonesia” dan “Enhancing Assurance Through Halal Packaging.”

Forum-forum tersebut menghadirkan 10 narasumber yang merupakan pelaku industri dari berbagai sektor seperti makanan dan minuman, personal care, obat tradisional, alas kaki, pakaian, dan kemasan serta fasilitator investasi. Acara ini menarik minat sampai 50 peserta per hari, termasuk perusahaan, akademisi, dan pemangku kepentingan yang tertarik pada peluang dekarbonisasi dan investasi di Indonesia.

Dengan partisipasi ini, Indonesia semakin mempertegas posisinya sebagai pusat industri halal global. Hal ini sekaligus membuka peluang kolaborasi strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di masa depan.

“Paviliun Indonesia menjadi lokasi yang paling banyak diminati selama penyelenggaraan pameran berlangsung. Mereka menyampaikan apresiasi pada Indonesia,” ujar Menperin.