Ini Kinerja Sektor Ketenagalistrikan Tahun 2023 •

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu, pada saat konferensi pers Capaian Kinerja Sektor Ketenagalistrikan Tahun 2023, Kamis (18/1).

Jakarta, – Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya meningkatkan penyediaan tenaga listrik yang Cukup, Andal, Berkelanjutan, Terjangkau dan Berkeadilan. Hal ini sesuai dengan yang telah diamanatkan oleh Undang-undang untuk menyediakan tenaga listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Tidak ada satupun dari yang lima (Cukup, Andal, Berkelanjutan, Terjangkau dan Berkeadilan) ini boleh ditinggalkan di belakang. Karena meski cukup tapi tidak terjangkau, masyarakat akan kesulitan. Cukup tetapi tidak andal, akan byarpet kan tidak bagus juga,” ungkap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu, pada saat konferensi pers Capaian Kinerja Sektor Ketenagalistrikan Tahun 2023, Kamis (18/1).

Lebih lanjut, Jisman menjabarkan capaian-capaian Ditjen Ketenagalistrikan sepanjang tahun 2023 dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat. Dalam pemenuhan infrastruktur ketenagalistrikan, realisasi pemenuhan gardu induk mencapai 5.660 MVA, menembus 145 persen dari target sebesar 3.900 MVA.

Untuk pembangkit dari target 5.511,69 MW, realiasi yang dapat dicapai sebesar 4.182,2 MW atau sekitar 76 persen. Infrastruktur transmisi tercapai sebesar 2.806,2 kms dari target 3.519,5 kms atau 79,73 persen.

Dalam mengembangkan infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), tahun lalu terealisasikan sebanyak 2.704 unit dari target sebanyak 1.035 unit, atau mencapai 261 persen dari target. Sedangkan untuk penyediaan listrik di IKN, tahun 2023 dari target 10,75 MVA tercapai 10,75 MVA.

Peningkatan akses ketenagalistrikan dan perlindungan sosial juga menjadi salah satu hal yang utama. Hingga akhir tahun 2023, rasio elektrifikasi mencapai 99,78 persen dan rasio desa berlistrik sebesar 99,83 persen, masih di bawah target sebesar 100 persen.

Untuk subsidi listrik, Jisman mengatakan dari target sebesar 73.608,75 GWh, realisasi tahun lalu mencapai 66.854,54 GWh, atau mencapai 109 persen dari target. Dari target sekitar Rp 70,49 triliun, direalisasikan hampir Rp 67 triliun.

“Bulan Desember lalu sudah ada pembayaran sekitar Rp 64 triliun, ini untuk subsidi,” paparnya.

Jumlah pelanggan listrik terjadi peningkatan, dari target yang dibidik sebesar 83,2 juta pelanggan, realisasinya mencapai 88,4 juta pelanggan, atau 7 persen melebihi target. Sedangkan untuk konsumsi listrik dari target 1.336 kWh per Kapita, realisasinya naik tipis di angka 1.337 kWh per Kapita.

Sementara pada bidang teknik, lingkungan, dan investasi ketenagalistrikan, selama tahun 2023, susut jaringan mencapai 8,74 persen dari target 8,78 persen atau mencapai 100,4 persen. Semakin kecil, susut jaringan akan semakin baik. Disusul adanya penurunan emisi CO2 sebesar 15,32 juta ton CO2, dari target yang dicanangkan sebesar 5,91 juta ton CO2, atau mencapai 259 persen dari target.

Dalam pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor ketenagalistrikan, mencapai 110 persen dari target, di mana realisasi triwulan III tahun 2023 mencapai 39,57 persen dari target 36 persen.

Sedangkan untuk investasi sektor ketenagalistrikan mencapai US$ 5,75 miliar dari target US$ 6,64 miliar, atau mencapai 87 persen dari target.