Ini Unit Karbon Pertama yang Dijual di Busa Karbon Indonesia •

PLTP Lahendong.

Jakarta, – Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) menjadi satu-satunya penjual yang bertransaksi di Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) usai diresmikan dan dibuka perdagangannya oleh Presiden Joko Widodo, Selasa pagi (26/9). Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini juga sekaligus bertindak sebagai agregator pasar karbon di Pertamina Group.

“Ini suatu milestone yang sangat penting dan strategis bagi Pertamina karena merupakan wujud nyata dari komitmen Pertamina untuk terus mengakselerasi transisi energi menuju Net Zero Emission,” ungkap Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.

Menurut Nicke, Pertamina NRE memiliki kredit karbon dari Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6 dengan volume sekitar 864 ribu tCO2e, yang dihasilkan selama periode 2016-2020. Kredit karbon ini telah memenuhi standar nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

“Jadi, pada perdagangan karbon yang pertama ini, unit karbon yang dijual itu adalah dari Pertamina New & Renewable Energy, yaitu dari PLTP Lahendong Unit 5 dan 6. Bisa dilihat kalau negara lain menunggu 3-4 bulan untuk jadi transaksi, ini langsung habis, unitnya sudah langsung habis sekarang. Jadi, pasar merespon dengan baik,” ujarnya.

Mengutip dari laman IDX, perusahaan-perusahaan yang berperan sebagai pembeli Unit Karbon pada perdagangan perdana di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas (bagian dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk), PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Patra Niaga, PT Truclimate Dekarbonisasi Indonesia, dan PT Udara Untuk Semua (Fairatmos).

CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, menjelaskan bahwa pengembangan bisnis karbon, yang meliputi perdagangan karbon dan pengembangan proyek karbon, menjadi salah satu prioritas Pertamina NRE dalam mendukung strategi Net Zero Emission Pertamina serta aspirasi keberlanjutan dan transisi energi Indonesia.

Selain proyek kredit karbon dari PLTP yang dikelola anak usaha PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Pertamina NRE juga akan mengembangkan proyek-proyek nature & ecosystem-based solutions (NEBS). Salah satunya melalui kerjasama 9 konsesi kehutanan dengan Perhutani.