Ini Upaya GeoDipa Tekan Prevalensi Stunting •

Bekerjasama dengan Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (Perkedwi), Geo Dipa Energi menggelar kegiatan Pengobatan Gratis dan Penanganan Stunting bagi anak dan Ibu hamil di Kantor GeoDipa Unit Dieng, Jum’at (27/10).

 Dieng, – PT Geo Dipa Energi (Persero) kembali menggelar kegiatan Pengobatan Gratis dan Penanganan Stunting bagi anak dan Ibu hamil di Kantor GeoDipa Unit Dieng, Jum’at (27/10). Kegiatan ini diselenggarakan bekerjasama dengan Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (Perkedwi) Cabang Banten, yang merupakan organisasi profesi kedokteran di lingkungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dengan antusias, sebanyak lebih dari 200 balita dan ibu hamil dari tiga desa mengikuti kegiatan ini. Ketiga desa tersebut adalah Desa Kepakisan, Desa Karangtengah, dan Desa Bakal, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, yang masih tinggi dalam permasalahan stunting.

Kegiatan diawali dengan pemberian penyuluhan dari dokter kepada. Aksi ini diharapkan mampu meningkatkan literasi masyarakat di sekitar wilayah kerja GeoDipa Unit Dieng terkait pentingnya untuk menjaga kesehatan pada masa kehamilan dan bagi tumbuh kembang anak.

General Manager GeoDipa Unit Dieng, Herdian Ardi Febrianto, menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk nyata kehadiran perusahaan dalam memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja.

“Selain mengoperasionalkan panas bumi sebagai sumber energi listrik, kegiatan ini menjadi bukti kehadiran kami dalam memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” tegas Herdian.

Program ini merupakan bagian penting dari program pengentasan stunting yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Oleh karena itu, GeoDipa sebagai Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan turut menyukseskan program tersebut.

Direktur Utama GeoDipa, Yudistian Yunis, menjelaskan bahwa stunting dapat memberikan dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak, di mana anak-anak merupakan generasi yang akan meneruskan pembangunan suatu wilayah. Oleh karena itu, permasalahan stunting bisa mempengaruhi pengembangan wilayah dalam jangka panjang. Dengan demikian, kegiatan ini dapat menjadi investasi yang bermanfaat bagi masa depan pengembangan suatu wilayah.

“Namun demikian, untuk memaksimalkan manfaat bagi masyarakat dalam penanganan stunting, diperlukan kerjasama antar berbagai pihak. Ini menjadi tugas kita bersama melalui kolaborasi yang baik antara badan usaha, instansi pemerintah, dan masyarakat untuk turut berkontribusi dalam penanganan stunting,” ujar Yudistian.