Jakarta Drilling Society Perkuat Peran dalam Mendukung Ketahanan Energi • Petrominer

Foto bersama para peserta dan tamu undangan pada Opening Ceremony JDS Batch 6, Sabtu (8/2).
Jakarta, Petrominer – Jakarta Drilling Society (JDS) kembali mengadakan program pendidikan pengeboran untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di sektor energi Indonesia. Ini menjadi bukti komitmen JDS dalam memberikan pelatihan berkualitas di bidang pengeboran minyak, gas, dan panas bumi.
Ketua Umum dan Pendiri JDS, Yudi Hartono, menyampaikan bahwa sebagai organisasi non-profit, JDS bertujuan untuk mencetak tenaga kerja terampil yang dapat berkontribusi pada ketahanan energi Indonesia. Pada batch ke-6 ini, JDS menerima 1.027 pendaftar dan memilih 97 scholar untuk mengikuti pelatihan tatap muka, serta 33 scholar untuk mengikuti program pelatihan secara daring.
“Ini pertama kalinya JDS membuka kelas daring, yang bertujuan untuk menjangkau peserta di luar Pulau Jawa, serta mendukung pemerataan pendidikan di Indonesia,” ungkap Yudi dalam acara pembukaan JDS Batch 6, Sabtu (8/2).
Dalam kesempatan itu, dia menegaskan kembali komitmen JDS untuk menciptakan tenaga profesional yang tidak hanya kompeten di bidang pengeboran, tetapi juga siap berkontribusi di berbagai sektor energi.
Sejak didirikan pada tahun 2019, JDS telah berperan penting dalam mengembangkan sumber daya manusia di sektor energi, khususnya di bidang pengeboran. Organisasi ini fokus untuk memberikan pendidikan secara gratis dan menyeluruh, agar tenaga kerja Indonesia siap menghadapi tantangan di sektor energi.
“Kami ingin menciptakan generasi profesional yang dapat mendukung Indonesia untuk menjadi pemain utama di sektor energi global,” ujar Yudi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, yang hadir di acara pembukaan tersebut, secara lugas menyampaikan dukungan penuh terhadap program-program JDS. Malahan, Simon mengakui bahwa JDS telah memainkan peran yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk sektor energi Indonesia.
“Pertamina mendukung sepenuhnya program JDS karena sangat penting dalam menghasilkan tenaga kerja yang siap berkontribusi pada ketahanan energi nasional, yang menjadi kunci bagi Indonesia menghadapi tantangan global,” ucapnya.
Selain Simon, acara pembukaan juga dihadiri oleh berbagai pemimpin industri energi, antara lain Kepala Divisi Pengeboran dan Sumuran SKK Migas, Surya Widyantoro, Direktur Panas Bumi EBTKE, Gigih Udi Utomo, Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, Yudistian Yunis, Anggota DEN, Satya Widya Yudha, Komisaris Independen Pertamina, Raden Adjeng Sondaryani, serta jajaran direksi perusahaan-perusahaan besar di sektor minyak, gas, dan panas bumi.
Foto bersama tamu undangan pada Opening Ceremony JDS Batch 6, Sabtu (8/2).
Jakarta Energy Society
Sebagai bagian dari acara pembukaan, JDS juga melantik kepengurusan baru untuk periode 2025/2026. Kepengurusan baru ini diharapkan dapat semakin memperkuat sinergi antara pemerintah, perusahaan energi, dan dunia pendidikan, serta menghasilkan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan masa depan dalam sektor energi.
Dengan kepengurusan yang baru, JDS berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pendidikan dan pelatihan di sektor energi, serta memperluas dampak positif melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Organisasi ini berharap dapat terus mencetak tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga mampu beradaptasi dan berinovasi di tengah perubahan cepat dalam industri energi global.
“Dengan upaya ini, JDS mendukung Indonesia untuk mencapai ketahanan energi dan swasembada energi pada tahun 2025,” ujar Sekretaris Jenderal JDS, Redha Bhawika Putra.
Lebih lanjut, Redha mengungkapkan bahwa untuk memperluas kontribusinya di sektor energi, JDS berencana bertransformasi menjadi Jakarta Energy Society (JES). Ini dilakukan sebagai upaya untuk memperluas cakupan kegiatan dan dampaknya dalam mendukung perkembangan sektor energi nasional.
“JES akan mencakup berbagai organisasi baru, termasuk Jakarta Geothermal Society, Jakarta Carbon Capture Society, dan Jakarta Hydrogen Society,” jelasnya.