Jumbo, Laba Bersih Adaro Hingga Kuartal III Capai USD 2,61 Miliar
Pelabuhan impor batu bara di Rotterdam. Sumber foto:worldmaritimnews.com
Jakarta, TAMBANG – PT Adaro Energy Indonesia (Adaro) melaporkan kinerja keuangan per kuartal III tahun 2022 (9M22). Dijelaskan, laba bersih emiten batu bara ini mencapai rekor tertinggi yakni sebesar USD 2,61 miliar, naik 366 persen dibanding periode sama tahun lalu (Yoy).
“Pendapatan, EBITDA dan laba bersih mencapai rekor tertinggi untuk sembilan bulan pertama dari setiap tahun sejak perusahaan didirikan 30 tahun lalu,” ujar Presiden Direktur Adaro, Garibaldi (Boy) Thohir, Selasa (1/11).
EBITDA operasional Adaro mencapai USD 3,8 miliar, naik 231 persen dari periode sama tahun lalu yang hanya USD 1,1 miliar.
Menurut Boy, kenaikan ini dipicu harga jual rata-rata batu bara yang melambung imbas cuaca buruk, keterbatasan suplai dan peristiwa geopolitik global.
“Walaupun terjadi curah hujan yang tinggi dan tantangan pengadaan alat berat, Adaro berhasil meningkatkan produksi sebesar 14% menjadi 45,4 juta ton dari 39,6 juta ton y-o-y pada 9M22,” ujarnya.
Peningkatan produksi, lanjut dia, mendorong kenaikan penjualan batu bara dengan porsi yang sama (14%) menjadi 44,2 juta ton pada 9M22 dari 38,9 juta ton di periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, Adaro mencatat peningkatan pengupasan lapisan penutup di kuartal ini dan saat ini stabil y-o-y pada 173,5 Mbcm selama 9M22 dari 173,0 Mbcm. Sementara nisbah kupas turun 12% y-o-y menjadi 3,82x dari 4,36x.
“Jika cuaca mendukung, nisbah kupas ini diperkirakan akan meningkat pada 4Q22, namun nisbah kupas FY2022 diperkirakan akan dicapai di bawah target yang ditetapkan sebesar 4,1x,” ujarnya.
Laba inti ADRO pada 9M22 naik 262% menjadi USD 2,3 miliar dari USD 644 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. “Berkat harga yang tinggi dan keunggulan operasional yang berkelanjutan,” bebernya.
Boy kemudian menyampaikan bahwa ke depan, perusahaan akan terus mengembangkan lini bisnis berkelanjutan terutama di bidang energi baru terbarukan. Kata dia, perusahaan akan fokus pada investasi rantai pasok baterai kendaraan listrik.
“Seiring kita berevolusi dan berinovasi di 30 tahun ke depan, kita akan membangun Adaro yang baru. Saya dapat pastikan kepada para pemegang saham bahwa kami akan terus berfokus pada eksekusi, SDM dan budaya, seiring langkah untuk meningkatkan investasi pada energi terbarukan, membangun kawasan industri hijau terbesar di dunia dan berinvestasi pada rantai pasokan baterai kendaraan listrik,” pungkasnya.