Keberadaan Migas Center kian Dioptimalkan •
Seremoni Pengukuhan Pengurus Migas Center Universitas Putra Batam, Kamis (5/12).
Batam, – SKK Migas Perwakilan Sumatera bagian Utara (Sumbagut) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Kerja Kepulauan Riau terus mengoptimalkan keberadaan Migas Center Universitas Putera Batam (UPB). Pusat pembelajaran ini diharapkan bisa menjadi sarana edukasi dan sosialisasi industri hulu minyak dan gas bumi (migas) bagi mahasiswa dan masyarakat di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Demikian disampaikan Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison, usai menyaksikan Pengukuhan Pengurus Migas Center UPB, Kamis (5/12).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Rektor UPB, Nur Elfi Husda dan jajarannya, Field Relations & Community Enhancement Manager Medco E&P Natuna, Kemal Massi, dan Community Investment Manager Harbour Energy, Andri Kristianto, serta para mahasiswa.
Yanin menyampaikan, Migas Center UPB terus berkolaborasi dengan SKK Migas dan KKKS Medco E&P Natuna, Harbour Energy, dan Star Energy (Kakap Ltd) untuk memastikan informasi edukasi yang disampaikan dapat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan dunia industri.
“Harapan kami, Migas Center yang juga ada di Universitas Riau, Universitas Syiah Kuala di Aceh, Universitas Andalas di Padang, dan UPB di Kepri dapat mendekatkan industri hulu migas dengan mahasiswa dan masyarakat, terutama Kepri yang mempunyai keunggulan kompetitif sebagai tempat galangan kapal dan perakitan fasilitas produksi dan pendukung untuk industri hulu migas,” ungkalnya.
Ke depan seiring dengan temuan besar cadangan migas di lapangan migas offshore di Indonesia, menurut Yanin, akan ada proyek-proyek besar yang dikerjakan di Batam, Bintan dan Karimun. Oleh karena itu, Migas Center dapat membantu untuk menyiapkan tenaga-tenaga terdidik dan terampil sehingga mampu bersaing dan dapat terserap dalam proyek-proyek yang memerlukan banyak tenaga kerja lokal.
‘’Kami harapkan Migas Center, selain menyelenggarakan seminar, juga melakukan edukasi terapan lainnya, seperti pelatihan bagi sumber daya manusia yang mendukung perkembangan proyek di industri migas,’’ ucapnya.
Katalis dan Pabrikan
Dalam kesempatan yang sama, Andri Kristianto mengatakan Migas Center bisa menjadi katalis tenaga kerja lokal dan menjadi pabrik para pemuda yang terampil di bidang migas.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa industri hulu migas sampai saat ini masih menjadi tulang punggung penerimaan pemerintah pusat dan daerah,” ucapnya.
Andri juga menegaskan bahwa keberadaan Migas Center ini menjadi komitmen SKK Migas dan KKKS untuk turut memajukan pendidikan, diantaranya dengan memberikan beasiswa.
Dalam kesempatan itu, Rektor UPB menyampaikan terima kasihnya kepada SKK Migas dan KKKS yang telah memfasilitasi UPB menjadi Migas Center.
Dia bercerita, sejak peresmiannya pada tahun 2019 sempat terkendala Covid-19 sehingga setiap kegiatan hanya melalui online. Oleh karena itu, saat ini, kegiatan Migas Center diharapkan dapat berjalan dengan baik.
“Kepengurusan Migas Center 2024 diharapkan bisa menjalankan kegiatan sesuai harapan,” ujar Elfi.