Kisah Umi Jadi Kader JKN, Dapat Saudara Baru

Jakarta, CNN Indonesia —

Berbagai pengalaman dirasakan oleh Umi Elistika (25), mahasiswi universitas swasta di Tegal, Jawa Tengah, yang merupakan salah satu Kader JKN mitra BPJS Kesehatan Tegal.

Elis telah melakoni profesi tersebut sejak September 2018. Pahit dan manis yang dia rasa membuatnya yakin untuk terus jadi Kader JKN.

“Waktu itu saya lihat ada iklan lowongan menjadi Kader JKN BPJS Kesehatan dari media sosial. Awalnya saya tidak tahu apa itu Kader JKN, tetapi iseng saja mendaftar karena tertarik menjadi bagian dari BPJS Kesehatan karena saat itu nama BPJS Kesehatan cukup terkenal,” ujar Elis, Senin (06/12).

Menjalani profesinya, Elis harus mendatangi lokasi desa binaan yang jauh dari rumah, ditolak peserta, hingga memiliki banyak saudara baru baik dari sisi peserta JKN-KIS, ataupun dari rekan sesama Kader JKN.

Peserta yang awalnya hanya diberi informasi mengenai status kepesertaan, seringkali meminta bantuan para kader untuk layanan administrasi kepada Elis, seperti mengurus pencetakan kartu atau sekedar membantu peserta JKN-KIS untuk mengunduh dan menggunakan fitur Mobile JKN.

“Jadi Kader JKN itu membuat saya mengenal banyak orang baru. Saya jadi belajar berkomunikasi juga dengan beraneka macam karakter orang. Mungkin karena saya termasuk orang yang suka bergaul juga, jadi saya sangat menikmati masa menjadi Kader JKN ini, apalagi kalau bisa membantu banyak orang saya jadi ikut senang,”

“Kalau orang bilang mungkin saya terlanjur nyaman menjadi Kader JKN. Selain itu saya pun jadi semakin mengerti mengenai regulasi pelayanan kesehatan dan administrasi di BPJS Kesehatan lebih mendalam,” lanjut Elis.

Elis berharap, peserta JKN-KIS dapat makin tertib membayar iuran tepat waktu sehingga keberlangsungan program dapat terjaga dengan baik. Peserta JKN-KIS pun akan dapat lebih tenang dalam mengakses layanan kesehatan apabila administrasi kepesertaannya lancar.

(rea)

timeoutInMs) return; loopSearch(); }, checkFrequencyInMs); } })(); } ]]>