‘Make in India’ melengkapi ‘Bangga Buatan Indonesia’


Inisiatif ‘Make in India’ dan ‘Bangga Buatan Indonesia’ (Make in Indonesia) saling melengkapi, karena kedua negara berupaya mencapai tujuan bersama untuk menjadi negara maju pada peringatan seratus tahun kemerdekaan mereka, kata para pejabat Indonesia.Kunjungan Presiden Indonesia Prabowo Subianto ke India dalam rangka perayaan Hari Republik diharapkan dapat meningkatkan kemitraan industri dan keuangan antara kedua negara, termasuk kerja sama di pasar modal, kata mereka.

India dan Indonesia memiliki kemampuan untuk memberikan contoh di kawasan Asia-Pasifik dengan solusi investasi yang saling menguntungkan yang memenuhi prioritas utama seperti industrialisasi yang lebih cepat, pertumbuhan berkelanjutan, transformasi energi, perdagangan, pendidikan dan keterampilan, digitalisasi, ketahanan pangan dan pembiayaan inklusif. sebagai dua negara demokrasi pasar berkembang yang besar, muda, dan sedang berkembang, kata para pejabat.

Jembatan kemitraan antara Make in India dan Bangga Buatan Indonesia, terinspirasi oleh kerja sama nyata dalam investasi yang terjalin antara kedua negara, dengan lebih dari 100 perusahaan India di Indonesia dan 17 perusahaan Indonesia di India telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi satu sama lain.

Perusahaan farmasi dan layanan kesehatan India MSN Labs, Aurobindo, Apollo dan Artemis Hospitals baru-baru ini melakukan investasi di Indonesia, menambah lanskap ini melalui kolaborasi untuk meningkatkan layanan kesehatan di sini.


Inisiatif yang sedang berlangsung untuk meningkatkan perdagangan bilateral sebagai mitra terbesar kedua India di Asean, khususnya peninjauan Perjanjian Perdagangan Barang Asean-India (Aitiga), akan membantu industri India tumbuh lebih jauh di india, kata para pejabat. Mereka mengatakan upaya tersebut sedang dilakukan. menghubungkan Bangga Buatan india dan Make in India melalui kolaborasi di sektor-sektor seperti ekonomi digital, kesehatan, manufaktur dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), kesehatan, dan manufaktur. Kolaborasi dalam adopsi AI, dengan memanfaatkan kepemimpinan India dalam AI penelitian dan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dapat mendorong inovasi di sektor-sektor seperti pertanian, layanan kesehatan, dan kota pintar, sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bersama, Vikram Sinha, CEO penyedia layanan telekomunikasi Indonesia Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan kepada ET.

Pertumbuhan tahunan investasi India di Indonesia yang mengesankan sebesar 65% selama lima tahun terakhir menggarisbawahi peluang dalam pengembangan industri hilir dan energi terbarukan sebagai pendorong utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% pada tahun 2029, kata para pejabat.

India dan Indonesia sama-sama mempunyai visi untuk menjadi negara maju dan sejahtera pada usia seratus tahun kemerdekaan mereka, dengan visi Viksit Bharat 2047 dan Indonesia Emas 2045.

Terdapat ruang lingkup kolaborasi Indonesia-India yang sangat besar dalam menciptakan pusat industri alternatif, memperkuat rantai nilai global dan memajukan transformasi keterampilan tenaga kerja, khususnya di bidang digital dan STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, kata para pejabat.

Terdapat perkembangan lanskap perbankan bagi bank-bank India di Indonesia dan terdapat peluang untuk berkolaborasi antara perusahaan India dan Indonesia di berbagai sektor seperti kelapa sawit, pertambangan, dan tekstil.