Memaknai Hari Pertambangan dan Energi Ke-79 •

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melakukan tabur bunga di makam mantan Menteri Pertambangan dan Energi (1998-1999), Kuntoro Mangkusubroto, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Sabtu (28/9).

Jakarta, – Di akhir pekan lalu, Sabtu (28/9), Keluarga Besar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Pertambangan dan Energi ke-79. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memimpin langsung apel dan tabur bunga di makam beberapa mantan Menteri ESDM yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Menteri ESDM mengingatkan bahwa tugas yang dilaksanakan saat ini adalah kelanjutan dari apa yang telah dirintis oleh para pendahulu. Dan apa yang sudah dilakukan oleh para pendahulu, dijadikan sebagai keteladanan dalam menjalankan misi negara.

“Apa yang sudah dilakukan para pendahulu kita yang sudah baik kita pertahankan, dan yang belum baik marilah bersama-sama kita perbaiki dengan memegang teguh integritas demi kesejahteraan bangsa dan negara,” ungkapnya.

Selain di TMP Kalibata, tabur bunga dan renungan Peringatan HUT Pertambangan dan Energi ke-79 secara serentak dilaksanakan oleh Keluarga Besar Kementerian ESDM di dua lokasi lainnya, yaitu TMP Karet Bivak, Jakarta dan TPU Sasanalaya, Yogyakarta. Ini merupakan rangkaian awal peringatan HUT ke-79 yang akan ditutup dengan apel besar pada 10 Oktober 2024 nanti.

Di TMP Kalibata, acara tabur bunga dilakukan sebagai penghormatan bagi tokoh-tokoh besar seperti Ibnu Sutowo, R.M. Soemantri Brodjonegoro, Mohammad Sadli, Subroto, dan Kuntoro Mangkusubroto yang telah meletakkan dasar kemajuan sektor energi nasional.

Sementara di TMP Karet Bivak, penghormatan diberikan kepada Chairul Saleh, Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan pertama. Di lokasi ini, acara peringatan dipimpin oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM, Prahoro Nurtjahyo.

Di TPU Sasanalaya, Yogyakarta, penghormatan diberikan kepada Arie Frederik Lasut, perintis yang berani mengambil alih kantor Jawatan Geologi pada 28 September 1945.

Dalam sambutannya, Prahoro mengingatkan sejarah penting yang terjadi pada 28 September 1945, ketika para pemuda pegawai Chisitsu Chosasho (Jawatan Tambang dan Geologi zaman pendudukan Jepang) di Bandung berhasil merebut kantor dari tangan penguasa Jepang.

“Langkah heroik ini menandai lahirnya tonggak sejarah perjuangan di sektor energi dan pertambangan yang kini berkembang menjadi Kementerian ESDM. Keberanian, pengorbanan, dan tekad para pendahulu kita itu adalah warisan yang tidak ternilai harganya,” jelasnya.

Selain Keluarga Besar Kementerian ESDM, acara tabur bunga juga dihadiri keluarga para pahlawan energi. Di TMP Kalibata hadir 3 orang keluarga Mohammad Sadli, satu orang putra Sumantri Brojonegoro yakni Bambang Brojonegoro, Nuraini selaku anak pertama Ibnu Sutowo, istri dan anak Prof Subroto juga istri Kuntoro Mangkusubroto.

Sementara di TPU Karet Bivak nampak hadir 5 orang anak menantu dan cucu Chairul Saleh, sedangkan di TPU Sasanalaya, hadir perwakilan AF Lasut.