Menteri ESDM Minta BBM untuk Nelayan Ditambah • Petrominer

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, saat berbincang dengan para nelayan di sela kunjungannya ke SPBN AKR 20.3.2.003 Rantauan Ilir di Kalimantan Selatan, Rabu (19/3).

Banjamarsin, Petrominer – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meminta kepada badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk memastikan pasokan BBM di wilayah pesisir, khususnya bagi nelayan Banjarmasin, terpenuhi sesuai harapan. Ketersediaan dan distribusi BBM harus selalu terjaga demi kelancaran operasional nelayan

“Tadi kami cek di kampung nelayan, berdialog dengan masyarakat, rata-rata mereka tidak pernah mengeluhkan ketersediaan BBM. Selalu terjaga stoknya. Jadi sampai dengan menuju hari raya, nelayan yang mau ke laut, silakan. Itu semua sudah kita siapkan BBMnya,” tegas Bahlil usai mengunjungi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) AKR 20.3.2.003 Rantauan Ilir di Kalimantan Selatan, Rabu (19/3).

Dia juga menekankan pentingnya menjaga pasokan BBM agar tetap aman, terutama saat ombak besar yang kerap menghambat aktivitas melaut. Selain itu, beliau meminta agar diterapkan mekanisme pengaturan kuota BBM yang disesuaikan dengan musim penangkapan ikan.

Selama musim tangkap, yang diperkirakan berlangsung sekitar tujuh bulan dalam setahun, volume pemakaian BBM akan dinaikkan guna mengantisipasi peningkatan aktivitas nelayan. Sebaliknya, pada musim ombak atau ketika kondisi angin lebih kencang, penyesuaian kuota akan dilakukan agar pasokan tetap efisien.

Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan bahwa BBM yang tersedia di kawasan nelayan diberikan dengan harga Rp 6.800 per liter menggunakan campuran bahan bakar nabati sebesar 40 persen atau B40. Penetapan harga ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk menjaga kestabilan operasional nelayan.

Pemerintah terus memantau dan mengatur distribusi BBM secara cermat guna mendukung produktivitas serta kesejahteraan para nelayan di wilayah pesisir. Dengan pengaturan pasokan dan kuota BBM yang matang, diharapkan para nelayan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya secara optimal, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor perikanan nasional.

SPBN Rantauan Ilir merupakan hasil kolaborasi antara PT AKR Corporindo, Tbk dan Koperasi Perikanan Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina (LEPP-M3), yang bertujuan menyediakan akses mudah dan terjangkau terhadap bahan bakar bagi para nelayan.

Dengan dukungan empat karyawan, SPBN ini melayani kebutuhan BBM untuk 103 kapal nelayan yang beroperasi di wilayah Banjarmasin. Pada tahun 2025, SPBN milik PT AKR Corporindo memiliki kuota BBM sebesar 2.003 kiloliter, dengan realisasi penggunaan hingga Maret 2025 mencapai 360,41 kiloliter.