MIND ID Bukukan Laba Bersih Rp 14,33 Triliun Sepanjang Tahun 2021
Jakarta, TAMBANG – BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia, yang beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk, mencatat realisasi kinerja positif di sepanjang tahun 2021.
Dijelaskan, MIND ID berhsil mencatat realisasi laba bersih sebesar Rp14,33 triliun atau meningkat 687% dibandingkan tahun 2020 yang hanya mencapai Rp1,82 triliun.
“MIND ID tentunya menjalankan kebijakan strategis tata kelola usaha industri pertambangan yang disesuaikan dengan pandemi Covid-19. Peningkatan efektivitas produksi dan penjualan Grup MIND ID dengan memanfaatkan momentum perbaikan harga komoditas global, telah mendukung pertumbuhan kinerja Perusahaan tahun 2021 yang sangat baik,” kata Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (8/4).
Dia menambahkan, pencapaian pertumbuhan kinerja positif Perusahaan juga didukung oleh sinergi seluruh Insan Grup MIND ID dalam melaksanakan semua rencana strategis yang ditetapkan.
“Inovasi operasional dilakukan untuk meningkatkan daya saing biaya, selain itu Perusahaan juga memberikan perhatian utama pada peluang-peluang baru yang mendukung pertumbuhan bisnis di masa yang akan datang,” imbuhnya.
Selama 2021, MIND ID juga mencatatkan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp28,06 triliun atau meningkat 149% dibandingkan 2020 sebesar Rp11,26 triliun.
Dengan efektivitas kinerja produksi dan penjualan di seluruh komoditas mineral Grup MIND ID, mulai dari emas dan jasa pemurnian logam mulia, batu bara, logam timah dan tin solder, aluminium, feronikel, dan bijih nikel, Perusahaan mencatat capaian laba kotor tahun 2021 sebesar Rp26,41 triliun dan laba usaha sebesar Rp16,67 triliun.
Sementara, total pendapatan MIND ID mencapai Rp93,75 triliun pada tahun 2021 atau meningkat 40% dibandingkan 2020 yang sebesar Rp66,57 triliun. Tiga kontributor terbesar pendapatan perusahaan berasal dari komoditas batubara, emas dan timah masing-masing sebesar 32%, 28% dan 13%. Sedangkan aluminium berkontribusi 9%, feronikel 7%, bijih nikel 5% dan lain-lain sebesar 6%.
“Pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang sangat baik di tahun 2021 merupakan komitmen Perusahaan sebagai pengelola salah satu sektor strategis yang dapat mendukung penguatan dan pemulihan ekonomi Indonesia di tengah kondisi pandemi,” bebernya.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2021, perekonomian global merespon lebih positif atas kondisi pandemi yang lebih terkendali. Demikian juga di Indonesia, kondisi ekonomi menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan dengan tahun 2020.