PAMA Perkenalkan Visi Baru yang Berkelanjutan •
(Kiri ke kanan) SRGS Division Head, TH Puguh Sasetyo, Director Pamapersada Nusantara, Ari Sutrisno, President Director Pamapersada Nusantara, Hendra Hutahean, dan HCL, CCKM, LSP Deputy Director, Abdul Nasir. (/Fachry Latief)
Jakarta, – PT Pamapersada Nusantara (PAMA) meluncurkan visi baru perusahaan dengan semangat tumbuh dan berkelanjutan. Saat ini, PAMA memasuki horizon yang baru, di mana perusahaan tidak hanya bergantung pada bisnis yang berkaitan dengan batubara.
President Director PAMA, Hendra Hutahean, menjelaskan visi baru yang mencakup “kesejahteraan bangsa” ini menunjukkan bahwa PAMA tidak hanya fokus pada operasional bisnis tetapi juga pada dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas.
“PAMA harus dapat memberikan kontribusi ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, dan meningkatkan standar hidup masyarakat di sekitar wilayah operasinya,” ujar Hendra, Kamis (3/10).
Dia menyampaikan, sejak didirikan, PAMA selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik. Pada tahun 2023, PAMA mampu mencapai produksi terbesar dan melewatinya dengan penuh perjuangan
“Dengan produksi overburden 1,2 miliar BCM menjadikan PAMA tidak hanya meneguhkan sebagai market Ieader di Indonesia tetapi juga yang terbesar di dunia,” jelas Hendra.
Saat ini, PAMA tidak hanya bergantung pada bisnis yang berkaitan dengan batubara. Ke depan, perusahaan akan terus bertransformasi pada bisnis non batubara, seperi renewable energy, mineral, hingga industri smelter. Tentunya dengan berkolaborasi bersama partner-partner dalam AHEMCE & Astra Group.
Dalam menjalankan bisnisnya, PAMA diharapkan menjadi pilihan utama sebagai mitra bagi seluruh stakeholder baik itu pemerintah, masyarakat, pemasok, maupun karyawan.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, PAMA tidak bisa memasuki horizon baru hanya dengan cara yang biasa-biasa saja. PAMA perlu di dukung oleh organisasi yang efisien dan unggul melalui “highly talented energetic people” (orang-orang energik bertalenta tinggi),” ungkap Hendra.
Salah satu yang menjadi fokus adalah bagaimana perusahaan akan sekalu menunjukkan komitmen untuk lebih fokus terhadap pengelolaan lingkungan. Melalui perluasan bisnis ke sektor energi, terutama energi terbarukan, PAMA berusaha mengurangi ketergantungan pada batubara dan berkontribusi pada transisi energi yang lebih bersih.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan inisiatif global untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan Seluruh inisiatif ini tertuang dalam sustainability framework perusahaan yang sejalan dengan lima aspek dasar dalam prinsip keberlanjutan, yakni 5P: People, Planet, Partnership, Peace, and Prosperity.
Dalam kesempatan itu, juga diluncurkan kisah perjalanan 30 tahun PAMA yang telah dirangkum dalam buku “Behind the Helmets – The Inside Story of the 5 Disciplines” yang telah ditulis oleh Teguh Sri Pambudi, Budi W. Soetjipto, dan Yohanes Budi Kurniawan. Alur penulisan buku ini mengedepankan adanya nilai-nilai kedisiplinan yang mengalir pada setiap pribadi insan PAMA.
“Buku ini didedikasikan kepada seluruh insan PAMA yang telah berjuang memberikan kontribusi yang besar dan sangat berharga dalam mendirikan dan membesarkan PAMA. Hal tersebut terpatri dalam rangkaian nilai-nilai, sebagai warisan berharga untuk terus dilanjutkan,” ujar Hendra.