Pemerintah untuk memprioritaskan BUMN

Pemerintah ia akan memprioritaskan perusahaan milik negara (BUMN) untuk mulai bekerja pada proyek gasifikasi batubara-ke-dimetil eter (DME), yang realisasi yang akan menentukan masa depan pengembangan industri batubara hilir.
Wakil Menteri Sumber Daya Energi dan Mineral Yuliot Tanjung tidak mengesampingkan kemungkinan mengundang perusahaan swasta untuk membentuk usaha patungan dengan BUMN.
“[We] memprioritaskan BUMN, tetapi jika BUMN memiliki batasan, kami akan mendorong BUMN untuk bekerja [private] Bisnis melalui usaha patungan, ”kata Yuliot di Jakarta pada hari Jumat.
Baca juga: Danantara untuk menghidupkan kembali gasifikasi batubara yang mahal, proyek kilang minyakPemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah mencari untuk menghidupkan kembali proyek -proyek hilir batubara yang ditinggalkan oleh kepemimpinan sebelumnya di bawah mantan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
Perusahaan lokal akan bekerja dengan produk udara untuk mengubah batubara menjadi DME dan etanol, tetapi perusahaan kimia Amerika Serikat memutuskan untuk keluar dari semua proyek hilir di Indonesia karena kebijakan penetapan harga batubara dengan mitra lokalnya.
Inisiatif ini seharusnya melibatkan perusahaan pertambangan milik negara Pt Bukit Asam (PTBA) dan raksasa minyak dan gas milik negara, serta Pt Kaltim Prima Coal (KPC) dan Pt Arutmin Indonesia, baik anak perusahaan dari sumber daya PT Bumi, yang dikendalikan bersama oleh Bakrie dan Sal.