Peringati Sumpah Pemuda, Dewan Energi Mahasiswa Gelar Seminar Energi •
Profesor Daniel M. Rosyied saat menyampaikan materi berjudul “Dari Transport ke Transit” dalam seminar energi yang digelar Dewan Energi Mahasiswa (DEM) di Surabaya, Minggu (29/10).
Surabaya, – Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Indonesia sukses mengumpulkan puluhan mahasiswa dari kampus-kampus di Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan bersama dalam rangka memperingati Sumpah Pemuuda ini digelar dalam format seminar energi bertajuk Surabaya Youth Collaboration Energy Forum (SYCEF).
Ketua DEM Surabaya, Febrian Satria Hidayat, menjelaskan seminar tersebut mendiskusikan tema sentral terkait energi yaitu “Surabaya’s efficient energy in over coming pollution.”
“Kami anak muda Indonesia, khususnya pemuda-pemudi Surabaya yang hadir di sini bukan hanya dari DEM, namun juga dari aktivis organisasi mahasiswa lainnya seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Cipayung group,” ujar Febrian di sela-sela seminar energi yang digelar di Hotel Alana, Surabaya, Minggu (29/10).
Seminar diawali paparan materi oleh Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Daniel M. Rosyied, berjudul “Dari Transport ke Transit”.
Dalam kesempatan itu, Prof. Daniel menerangkan bila konsumsi energi per kapita warga Surabaya rata-rata 2 KL per orang per tahun, sementara kondisi angkutan publik hidup segan mati tak mau. Kohesivitas sosial warga kota pun merenggang. Mobilitas publik lebih tergantung pada kendaraan pribadi. Akibatnya, warga cenderung mengalami physical inactivity dan minim aktifitas fisik seperti berjalan atau bersepeda.
“Surabaya perlu serius mengadopsi teknologi konvivial digerakkan dengan energi baru terbarukan (EBT), memandirikan, mendorong kreatifitas dan memanusiakan,” ungkap Daniel.
Selain Prof. Daniel, pembicara lainnya adalah Ugan Gandar (Tokoh Pemerhati Energi Nasional), Arie Gumilar (Presiden Federasi serikat Pekerja Pertamina Bersatu/FSPPB) dan juga Ahad Rahedi (Area Manager CommRell & CSR Jatim Balinus PT Pertamina Patra Niaga).
Acara yang mendapat dukungan penuh dari FSPPB dan PT Pertamina Patra Niaga tersebut berlangsung lancar dan khidmat. Para peserta nampak berinteraksi aktif dan antusias mengikuti jalannya seminar yang dimulai pukul 13.00 hingga 16.30 WIB.
Sesuai namanya, Dewan Energi Mahasiswa berfokus pada kajian dan pembahasan seputar kemandirian dan kedaulatan energi negeri yang dimotori oleh anak-anak muda dari seluruh penjuru nusantara. Organisasi DEM berdiri sejak tahun 2019. Saat ini, ada 23 DEM yang tersebar di kampus-kampus mulai dari Aceh hingga Papua.
“Mimpi kami sederhana: Anak muda Indonesia ke depan tidak gagap pengetahuan energi. Pembahasan energi bukan hanya didominasi pejabat publik, legislatif ataupun eksekutif. Tapi di kelas-kelas, di kafe dan warung-warung kopi sekali pun pemuda Indonesia bisa santai dan gayeng membahas energi. Terutama bagaimana Indonesia kedepan bisa mandiri dan berdaulat energi,” ungkap Febrian.