Perlunya Standar Keamanan pada Teknologi Panel Surya •
Para peserta workshop penerapan keselamatan dan keamanan ketenagalistrikan pada instalasi PLTS yang digelar Huawei Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.
Jakarta, – Pada era transisi menuju energi bersih, pengadopsian teknologi panel surya diyakini makin meluas. Namun, di balik manfaatnya, penting bagi setiap pihak untuk memahami dan mematuhi standar keselamatan dan keamanan ketenagalistrikan dalam instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Ini demi memastikan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan instalasi sistem tersebut.
Sebagai teknologi yang memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan listrik, sistem PV memiliki karakteristik unik. Sistem ini beroperasi dengan tegangan tinggi yang membutuhkan perhatian ekstra terhadap desain, pembangunan dan pemasangan, serta perawatannya instalasinya. Penerapan standar elektrikal PV menjadi langkah krusial untuk mengurangi risiko seperti korsleting, kebakaran, atau kerusakan komponen akibat instalasi yang tidak sesuai.
Menghadapi hal itu, Huawei Indonesia berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, telah menyelenggarakan workshop terkait penerapan keselamatan dan keamanan ketenagalistrikan pada instalasi PLTS. Mengusung tema “Smart Safety Technology for PV Plants,” kegiatan pelatihan tersebut diselenggarakan di Huawei ASEAN Academy Engineering Institute, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
“Ini merupakan salah satu langkah bagus yang dilakukan oleh Huawei Indonesia untuk memberikan edukasi terhadap penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) pada instalasi PLTS,” ujar Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2), Ditjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Wahyudi Joko Santoso, Kamis (26/12).
Wahyudi menjelaskan, materi yang disampaikan sangat komprehensif dan relevan dengan tantangan yang dihadapi di lapangan dalam mengelola risiko keselamatan listrik serta memberikan wawasan yang berharga. Workshop tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, namun juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam kegiatan operasional.
“Saya merekomendasikan program ini kepada semua profesional di industri energi hijau yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang Keselamatan Ketenagalistrikan,” tegasnya.
Teknologi Digital
Dalam workshop tersebut, Huawei Indonesia memaparkan dukungan teknologi digital seperti jaringan komunikasi, pemrosesan data dan diagnosis cerdas serta transformasi digital dalam instalasi PLTS. Penggunaan teknologi digital untuk merekonstruksi desain keselamatan dan keamanan ketenagalistrikan dalam instalasi PLTS diharapkan bisa menjadi persyaratan yang melekat demi perkembangan industri yang sehat.
CEO Digital Power Huawei Indonesia, Jin Song, menjelaskan bahwa produk Huawei Digital Power telah dilengkapi teknologi keselamatan dan keamanaan dalam instalasi PLTS. Tentunya, ini menjadi prioritas dalam penerapan standar keamanan untuk mencegah insiden, menekan resiko kecelakaan kerja dalam instalasi PLTS.
“Pada skenario instalasi panel surya yang kompleks, Huawei memprioritaskan penerapan standar keamanan untuk mencegah insiden, cedera, dan melindungi pekerja, permesinan, material, dan bangunan. Kerja sama dengan Kementerian ESDM ini diharapkan dapat meningkatkan standar keselamatan dan keamanan dalam instalasi PLTS di Indonesia,” ungkap Jin Song.
Menurutnya, Huawei senantiasa berupaya mendorong pemanfaatan teknologi digital yang sedang berkembang, seperti 5G, komputasi awan, AI, dan big data. Ini bisa menjadi landasan penting bagi industri tenaga listrik dalam mempercepat babak baru revolusi teknis global.
“Selama lima tahun terakhir, Huawei Digital Power telah bekerja sama dengan mitra strategisnya untuk mendukung pengembangan energi hijau di Indonesia dengan membangun lebih dari 600 PLTS di Indonesia, dengan kapasitas lebih dari 750 megawatt (MW),” ucap Jin Song.