PLTP Sorik Semburkan Lumpur Hingga Sebabkan 21 Orang Keracunan, Begini Tanggapan SMGP
PLTP Sorik Merapi, Mandailing Natal, Sumatera Utara. (Foto: Ditjen EBTKE ESDM)
Jakarta, TAMBANG – Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dikelola PT Sorik Marapi Geothermal Project (SMGP) kembali mengalami insiden pada Minggu (24/4). Semburan lumpur bercampur gas hidrogen sulfida (H2S) membumbung tinggi dari salah satu pipa hingga menyebabkan 21 orang keracunan.
Head of Corporate Communication SMGP, Yani Siskartika menyebut, semburan lumpur dan gas H2S terjadi karena ada aktivitas well kick di area pengeboran pad T. Yani pun membenarkan imbas dari kejadian ini, sebanyak 21 orang dilarikan ke Rumah Sakit termasuk 2 kru SMGP.
“SMGP menyatakan adanya kejadian well kick di Pad T, well kick ini mengeluarkan semburan lumpur yang diikuti dengan keluarnya H2S di area pengeboran Pad T. 21 orang termasuk kru Rig sebanyak 2 orang diduga terdampak, dan sudah dibawa ke RSUD Panyabungan di Madina serta sedang dalam observasi oleh tim medis,” ungkap Yani dalam pesan singkat, Senin (25/4).
Dia kemudian meyampaikan bahwa pasca insiden, pihak perusahaan langsung menurunkan tim Community Develoment and Community Relation (CDCR) untuk melakukan penutupan well kick tersebut.
“Tim CDCR SMGP turun langsung ke lapangan untuk meyakinkan warga sekitar bahwa tim teknik SMGP berupaya untuk melakukan penutupan well kick ini. Prosedur penanganan semburan telah dijalankan agar kejadian ini dapat teratasi dengan baik,” ungkapnya.
Proses penutupan kata Yani berjalan lancar sehingga aktivitas semburan sudah terhenti sejak pukul 16.40 Wib.
“Dan pada jam 16.40 WIB semburan dari sumur T-12 sudah dapat dihentikan. Hal ini menunjukkan hasil positif dari upaya tim SMGP dalam mengamankan sumur,” bebernya.
Atas kejadian ini Yani mengatakan, SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja. SMGP juga berharap agar warga sekitar dapat tenang dan tidak panik dalam menerima informasi dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja. SMGP berharap agar warga sekitar dapat tenang dan tidak panik dalam menerima informasi jika ada yang tidak tepat sumbernya, dan SMGP akan memberikan informasi terkait perkembangan lebih lanjut,” tandasnya.