Presiden Prabowo Resmikan Smelter Logam Mulia Terbesar di Dunia • Petrominer

Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik pemurnian (smelter) logam mulia atau Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, Senin (17/3).
Gresik, Petrominer – Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik pemurnian (smelter) logam mulia atau Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, Senin (17/3). Keberadaan smelter ini merupakan bukti keseriusan Pemerintah dalam mewujudkan program hilirisasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyebutkan keberadaan smelter logam mulia ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang dituangkan dalam program Asta Cita Kabinet Merah Putih.
“Peresmian ini sebagai bukti konsistensi Bapak Presiden dalam mewujudkan apa yang menjadi salah satu program utama, yaitu hilirisasi,” kata Bahlil saat mendampingi Presiden Prabowo pada peresmian smelter logam mulia tersebut.
Keberadaan smelter logam mulia ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama hilirisasi industri pertambangan di Indonesia. Tidak hanya itu, fasilitas ini juga bakal meningkatkan nilai tambah produk pertambangan dalam negeri, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen emas utama di dunia.
“Saya pikir ini adalah kesempatan bagi teman-teman pengusaha atau seluruh masyarakat untuk melakukan investasi di bidang emas karena kita tahu salah satu investasi yang stabil di era ekonomi global yang tidak menentu, yaitu emas,” ujarnya.
Pertama di Dunia
Bahlil menjelaskan, proyek smelter PTFI merupakan fasilitas pemurnian lumpur anoda yang menggunakan proses hydrometallurgy terbesar di dunia dan menjadi fasilitas pemurnian emas modern pertama di dunia yang terintegrasi dari hulu (pertambangan dan pengolahan) ke hilir (pemurnian). Hal ini tercermin melalui biaya investasi senilai US$ 630 juta atau setara Rp 10 triliun.
Teknologi pemurnian hydrometallurgy menghasilkan emas murni batangan sebagai salah satu produknya. Precious Metal Refinery di PT Smelting Gresik memurnikan lumpur anoda, yang dihasilkan oleh smelter, telah menghasilkan produk emas pertama pada 30 Desember 2024.
Smelter ini merupakan bagian dari ekspansi PT Smelting Gresik dan memiliki kapasitas Precious Metal Refinery sebesar 6.000 ton per tahun. Selain emas, smelter ini juga menghasilkan produk lain seperti katoda tembaga, perak murni batangan, dan PGM (Platinum Group Metals), serta produk sampingan seperti asam sulfat, terak, gipsum, dan timbal.