Progres Pembangunan Smelter Freeport Lampaui Target, Konstruksi Ditargetkan Rampung Akhir 2023

Proses pembangunan Smelter konsentrat tembaga PTFI di Kawasan JIIPE Gresik

Jakarta, TAMBANG – Progres pembangunan smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) sudah mencapai 51,7 persen pada akhir Desember 2022. Biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan mencapai Rp 25 triliun.

Smelter dijadwalkan rampung pada akhir 2023 dan akan masuk masa commisioning dan operasi pada Mei 2024. Sementara operasi secara komersial akan dilaksanakan pada Desember 2024.

Smelter yang terletak di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) ini berkapasitas 1.700.000 dmt per tahun.

Dalam praktiknya, smelter akan menghasilkan 3 produk utama. Pertama berupa katoda tembaga 99,99% Cu sebesar 550.000 ton per Tahun yang akan disuplai untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Kedua, lumpur anoda berupa emas dan perak murni sebesar 6.000 ton per tahun. Ketiga menghasilkan produk samping berupa asam sulfat sebesar 1.500.000 ton per tahun dengan konsumen Petrokimia Gresik.

Kemudian juga akan menghasilkan terak tembaga sebesar 1.300.000 ton per tahun dan gipsum sebesar 150.000 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan Semen Indonesia.

Sejauh ini, PTFI baru menghasilkan 300.000 ton katoda tembaga 99,99 persen per tahun melalui PT Smelting Gresik dengan teknologi Mitsubishi Continuous Process.

Dengan gabungan keduanya, maka konsentrat PTFI telah diolah 100 persen di dalam negeri. Hal ini sesuai dengan misi perusahaan untuk membantu pemerintah dalam kebijakan hilirisasi di setiap komoditas perambangan.

Untuk diketahui, smelter Manyar ini merupakan smelter tembaga dengan design single line terbesar di dunia yang pada tahun 2024 total kapasitas pengolahan konsentratnya mencapai 3 juta dmt per tahun.