Resmikan Upgraded Pematang Substation, PHR Siap Pacu Produksi • Petrominer

General Manager PHR Zona Rokan, Andre Wijanarko didampingi Kepala Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Sebastian Julius, dan jajaran usai menandatangani dokumen peresmian New Pematang Substation, Kamis (13/3).
Duri, Petrominer – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina, terus berupaya mengoptimalkan kinerja blok Rokan, Riau. Blok migas ini memiliki peran penting bagi produksi migas nasional.
Upaya kali ini dilakukan dengan pembangunan sebuah infrastruktur gardu listrik, yakni New Pematang Substation. Infrastruktur yang menjadi denyut nadi dalam memompa energi bagi operasional migas di Zona Rokan tersebut diresmikan, Kamis (13/3). Peresmian upgraded Pematang Substation ini menjadi bukti nyata pembangunan infrastruktur pasca alih kelola yang signifikan.
“Substation ini bukan sekadar gardu listrik, namun adalah jantung yang memompa energi bagi operasional migas Zona Rokan. Kehadirannya krusial untuk mendukung peningkatan produksi dan menjaga kelancaran operasional migas di wilayah ini,” ujar General Manager Zona Rokan, Andre Wijanarko, Jum’at (14/3).
Proyek ini merupakan bagian dari program Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL) Tahap-1 di Zona Rokan pasca alihkelola. OPLL Tahap-1 mencakup 17 lapangan yakni Petani, Bekasap, Pematang, Bangko, Petapahan, Benar, Balam South, Kotabatak, Menggala North, Puncak, Ubi, Balam SE, Pager, Minas, Sintong, Kopar, dan Tilan.
“Proyek ini bertujuan mendongkrak produksi hingga tahun 2032 melalui pengeboran sumur-sumur produksi baru,” ungkap Andre.
Menurutnya, lapangan Pematang, sebagai salah satu fokus utama OPLL Tahap-1, membutuhkan kapasitas listrik yang lebih besar untuk mengoperasikan sumur-sumur produksi baru. Inilah yang melatarbelakangi pembangunan Substation Pematang.
“Proyek ini bukan proyek instan. Dimulai dengan kajian pre-FEED pada kuartal ketiga 2021, prosesnya berlanjut ke tahap inisiasi, seleksi, persetujuan Final Investment Decision (FID), hingga akhirnya dieksekusi dan diserahterimakan pada kuartal pertama 2025,” kata Andre.
Pembangunan substation ini bukanlah pekerjaan sederhana. Ruang lingkup proyek Pematang Power Sistem Upgrade meliputi pengadaan dan pemasangan dua unit power transformer 14M VA, tiga unit Gas Circuit Breakers 115 kV, dan lima unit Vacuum Circuit Breakers 13,8 kV. Tak hanya itu, proyek ini juga mencakup instalasi saluran transmisi 115 kV sepanjang 700 meter dan saluran distribusi 13,8 kV sepanjang 2.000 meter, serta pembangunan gedung Electrical Control baru.
Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa investasi yang ditanamkan dalam Substation Pematang bukanlah sekadar angka. Melainkan investasi untuk masa depan energi Indonesia. Dengan kapasitas yang ditingkatkan, substation ini akan menjamin pasokan listrik yang stabil dan andal bagi operasional Zona Rokan, khususnya di lapangan Pematang.
“Hal ini krusial untuk menjaga keberlanjutan produksi migas, yang pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan energi nasional,” tegas Andre.
Sementara Kepala Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Sebastian Julius, menyampaikan apresiasinya terhadap PHR Zona Rokan dalam upaya peningkatan cadangan migas nasional. Salah satu aspek yang melatarbelakangi pembangunan substation ini adalah untuk mendukungb masifnya pengeboran.
“Sehingga ini berefek untuk suplai tenaga listrik dan mendukung ketahanan energi. Kami yakin keberhasilan peresmian substation ini juga tak terlepas komitmen kolaborasi dan sinergi PHR dengan seluruh stakeholder,” ujar Sebastian.