Rio Tinto Dan Salzgitter Group Siap Produksi Baja Rendah Karbon

Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang internasional Rio Tinto menandatangani Nota Kesepahaman dengan Grup Salzgitter untuk bekerja sama menuju pembuatan baja bebas karbon. Langkah ini dimulai dengan mempelajari optimalisasi produk bijih besi Kanada dan Australia berkualitas tinggi milik Rio Tinto untuk digunakan dalam proyek baja hijau SALCOS Salzgitter di Jerman.

Di bawah MOU, Rio Tinto dan Salzgitter akan mengeksplorasi optimalisasi pelet bijih besi, gumpalan dan butiran untuk digunakan dalam pembuatan baja reduksi langsung dengan menggunakan hidrogen. Kedua perusahaan juga akan menjajaki potensi sertifikasi emisi gas rumah kaca di seluruh rantai nilai baja.

Sebagaimana diketahui, Rio Tinto memproduksi pelet dan konsentrat bijih besi di Iron Ore Company of Canada dan bijih besi serta ore di wilayah Pilbara, Australia Barat. Kemitraan ini akan fokus pada potensi penggunaan produk-produk ini dalam program SALCOS® – Salzgitter Low CO2 Steelmaking. Program ini menargetkan produksi baja hampir bebas karbon, mulai langkah demi langkah pada tahun 2025 menggunakan reduksi langsung hidrogen.

“Kami menyambut baik kesempatan untuk bekerja dengan Salzgitter tentang cara-cara mempercepat pembuatan baja ramah lingkungan, sesuai dengan komitmen kami untuk mengurangi emisi di seluruh rantai nilai baja. Salzgitter memiliki salah satu proyek pembuatan baja ramah lingkungan tercanggih di dunia. Rio Tinto sangat senang dengan kesempatan memasok produk kami dan menggabungkan keahlian teknis kami dengan Salzgitter untuk membantu memajukan proyek SALCOS.”Ungkap Chief Commercial Officer Rio Tinto, Alf Barrios

Sementara Ulrich Grethe, Salzgitter Flachstahl GmbH selaku Ketua Dewan Manajemen mengatakan “Dengan aliansi ini, kami ingin menggabungkan pengetahuan kedua perusahaan untuk membuat kemajuan lebih lanjut dengan produksi baja karbon rendah. Dalam konteks ini, Grup Salzgitter mengandalkan mitra yang kuat, sebagaimana ditetapkan dalam strategi Grup ‘Salzgitter AG 2030’ kami, sejalan dengan moto ‘Bermitra untuk Solusi Sirkular’.””ungkap Ulrich.

Rio Tinto berkomitmen untuk mencapai nett zero emission pada tahun 2050 dan menargetkan pengurangan 15% dalam emisi Lingkup 1 & 2 pada tahun 2025 dari baseline 2018. Perusahaan juga akan memastikan pengurangan 50% pada tahun 2030. Pendekatan Rio Tinto untuk mengatasi emisi Lingkup 3 adalah dengan terlibat dengan pelanggannya tentang perubahan iklim dan bekerja dengan mereka untuk mengembangkan teknologi untuk dekarbonisasi.

Di bawah program SALCOS, rute tanur sembur berbasis karbon Salzgitter secara bertahap akan digantikan mulai pertengahan dekade ini oleh pabrik reduksi langsung, yang awalnya dioperasikan oleh gas alam dan kemudian dengan proporsi hidrogen yang terus meningkat.