SuperSUN, Inovasi Listrik Bersih 24 Jam •

Petugas PLN saat memasang unit mikro pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan energy storage dalam program SuperSUN di Pulau Laiya, Pangkep, Sulawesi Selatan.

Pangkep, – PT PLN (Persero) melalui program SuperSUN menghadirkan listrik bersih selama 24 jam untuk seluruh warga di Pulau Polewali, Saugi, Sapuli, dan Laiya, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Sebelumnya, warga mengandalkan genset untuk kebutuhan listrik yang hanya berdurasi 4 jam saja.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono mengatakan, PLN terus berkomitmen menghadirkan listrik berkeadilan untuk masyarakat, tak terkecuali di kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Inovasi dalam bentuk SuperSUN menjadi solusi atas tantangan geografis lokasi pedesaan di kawasan tersebut.

“SuperSUN adalah wujud keseriusan PLN dalam memberikan nyala listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat,” ungkap Budiono, Senin (4/11).

Lewat program ini, PLN menghadirkan 224 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro Panel berkapasitas 440 Wp – 700 Wp, dengan dilengkapi penyimpanan energi berkapasitas 2 kWh serta kWh meter prabayar. Keberadaan listrik ini menjadi faktor penting dalam meningkatkan produktivitas baik dari sisi ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.

“Kami optimis upaya ini akan meningkatkan kesejahteraan. Dengan adanya listrik, nelayan dapat menggunakan kulkas untuk menyimpan ikan. Hasil tangkapan lebih awet, penjualan meningkat, dan otomatis perekonomian menjadi lebih baik,” ujar Budiono.

Tingkatkan Ekonomi

Jipa, salah seorang warga Pulau Polewali, menuturkan bahwa sebelum PLN hadir, warga di desanya harus bersusah payah menghidupkan genset demi menikmati listrik berdurasi 4 jam saja, mulai pukul 18.00-22.00. Kini, dengan program SuperSUN PLN, mereka bisa menikmati terang listrik hingga 24 jam.

Dia menceritakan, setiap warga harus merogoh kocek Rp 210 ribu per bulan hanya untuk menyalakan genset yang beroperasi hanya 4 jam dalam sehari. Sementara dengan program SuperSUN PLN, warga hanya perlu membayar sekitar Rp 50 ribu per bulan.

Kehadiran listrik ini pun dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan rumah tangga, seperti mengoperasikan pompa air, kulkas, dan mendukung proses belajar anak-anak. Para nelayan juga tak perlu menempuh perjalanan jauh sekitar 12,4 kilometer ke daratan Pangkep hanya untuk membeli es batu sebelum melaut.

“Dengan kehadiran listrik, mereka kini dapat menggunakan freezer untuk menyimpan ikan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkap Jipa.

Hal senada juga diutarakan oleh Tiara, warga lainnya yang merasa sangat terbantu oleh SuperSUN dari PLN.

Dia memulai usaha kecil-kecilan dengan menjajakan makanan dan minuman dingin. Dengan program ini, dia bisa menyalakan kulkas untuk menyimpan barang dagangannya, omzetnya pun meningkat menjadi Rp 250 ribu per hari.

Tidak hanya untuk kehidupan sehari-hari dan kegiatan usaha, kehadiran listrik juga berperan dalam peningkatan sektor kesehatan.

Siti Farida, Bidan Puskesdes Pulau Laiya, mengungkapkan bahwa sebelumnya suplai listrik hanya mengandalkan genset yang menyala tiga jam per hari.

“Pernah ada kejadian di malam hari, saat seorang warga terluka dan kami harus menjahit lukanya dengan penerangan senter karena tidak ada listrik. Kini, dengan hadirnya listrik dari PLN, layanan kesehatan menjadi lebih baik,” ungkapnya.