Tahun 2024, Pertamina Drilling Cetak Kinerja Gemilang • Petrominer

Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) menutup tahun 2024 dengan kinerja gemilang.

Jakarta, Petrominer – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) menutup tahun 2024 dengan kinerja gemilang. Afiliasi dari Subholding Upstream Pertamina ini berhasil meningkatkan produktivitas sebesar 75,06 persen, yang merupakan pencapaian tertinggi sejak perusahaan berdiri.

Di penghujung tahun lalu, Pertamina Drilling juga mencatat Non-Productive Time (NPT) atau tingkat kerusakan peralatan sebesar 0,91 persen, lebih baik dari threshold 1,47 persen. Ini merupakan pencapaian terbaik bagi industri pengeboran di dunia, di mana industri pengeboran sangat bergantung pada teknologi dan sering menghadapi tantangan terkait kerusakan peralatan.

Di bidang HSSE, Pertamina Drilling mencatat Total Recordable Incident Rate (TRIR) sebesar 0,18, di bawah threshold 0,20. Ini juga merupakan pencapaian terbaik sepanjang sejarah berdirinya PDSI sejak tahun 2008.

“Catatan positif ini sangat penting bagi Pertamina Drilling yang mempunyai visi menjadi Perusahaan Penyedia Jasa Pengeboran dan Energy Services Kelas Dunia, dan dapat menunjukkan kinerja HSSE Excellent dan Good Services Delivery,” ujar Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, Senin (20/1).

Selama tahun 2024, menurut Avep, Pertamina Drilling telah menyelesaikan berbagai proyek pengeboran penting. Di antaranya untuk pertama kalinya mengoperasikan jack up rig di PHE OSES melalui skema Strategic Aliances dengan ADES, salah satu perusahaan terbesar penyedia jasa jack up rig di seluruh dunia.

Ada juga proyek Integrated Drilling, Engineering, Supervisory and Services (IDESS). Ini merupakan kontrak terpanjang yang dimilki Pertamina Drilling, yaitu 8 tahun dengan nilai kontrak Rp 9 Trilun. Dengan mengoperasikan 4 rig kapasitas 550 HP dan 2 rig kapasitas 750 HP yang didedikasikan untuk mengerjakan lebih dari 600 sumur, sejak mulai tajak bulan Mei 2024 di Wilayah Kerja Rokan dengan produksi mencapai lebih dari 1.000 barel minyak per hari (BOPD) pada sumur PN-066.

Pertamina Drilling juga mendapat kepercayaan ikut membantu menyelesaikan dua pilot sumur MNK, yaitu Sumur GULAMO-DET1 dan KELOK-DET1 yang dioperasikan Pertamina Hulu Rokan (PHR). Proyek ini telah terbukti memberikan hasil minyak bumi pertama dari lapangan shale oil di Indonesia, yang merupakan salah satu inovasi dalam diversifikasi sumber energi di Indonesia.

Proyek lain yang juga telah diselesaikan Pertamina Drilling adalah proyek Integrated Drilling Services Jambi Merang dan PHE OKRT di periode 2024.

Pertamina Drilling juga mencatat keberhasilan eksekusi proyek Drilling Non-Captive yaitu proyek pengeboran non-captive di Mobil Exxon Cepu menggunakan walking rig, untuk proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC). Hingga akhir tahun 2024, telah diselesaikan satu sumur dan lima sumur lainnnya sedang dalam progress dilakukan pengeboran dengan batch drilling, di mana produksi sumur perdananya (B13) berhasil dengan produksi awal sekitar 13.500 BOPD.

Untuk proyek di luar negeri, Pertamina Drilling aktif memperluas layanan ke pasar internasional. Proyek Middle East menjadi salah satu fokus, dengan implementasi rig berteknologi cyber walking rig, yang memungkinkan operasi pengeboran lebih efisien hingga 30 persen dalam batch drilling. Rig ini juga memperkuat posisi Pertamina Drilling di kawasan Timur Tengah, yang merupakan pasar strategis untuk pengembangan jasa pengeboran global.

Beberapa proyek Internasional tahun 2024 yang telah diselesaikan antara lain Proyek Uzma Malaysia, proyek Timor Gap Resources, penandatanganan MoU kerjasma sinergi antara PIEP, Pertamina Drilling dan Elnusa untuk proyek-proyek overseas. Pertamina Drilling juga menempatkan tenaga ahli pemboran di Timor Leste untuk membantu persiapan proyek pengeboran dari Timor Gap Resources.

IDTC di Indramayu

Di sisi keuangan, Pertamina Drilling berhasil membukukan prognosa pendapatan sebesar US$ 443,54 juta atau 104,7 persen terhadap realisasi tahun 2023. Kinerja keuangan ini merupakan cerminan dari efektivitas pengelolaan sumber daya perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya.

“Memiliki sumber daya manusia berkualitas dengan keterampilan dan komitmen tim operasional Pertamina Drilling menjadi kunci utama dalam mencapai target produksi. Pelatihan berkelanjutan dan pengelolaan tenaga kerja yang efektif berkontribusi terhadap pencapaian ini,” ujar Avep.

Melalui Indonesia Drilling Training Center (IDTC) di Indramayu, Pertamina Drilling memberikan pelatihan kepada tenaga kerja nasional dan internasional, termasuk dari Tanzania, Namibia dan Timor Leste. Tahun 2024, 16 lulusan program DWET (Drilling Well Engineer Trainee) PDSI dihasilkan dari IDTC, dan sekitar 33 DWET program berikutnya masih berjalan.

“IDTC bertujuan menjadi pusat pelatihan unggulan untuk SDM industri migas di masa depan, sejalan dengan strategi jangka panjang Pertamina Drilling untuk mengoptimalkan potensi industri domestik,” jelasnya.