Tumbuh Solid, Harita Nickel Bagikan Dividen Rp 1,6 Triliun •

Dewan direksi Harita Nickel usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (27/6),

Jakarta, – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencatat performa keuangan dan pertumbuhan operasional yang solid. Dengan raihan laba sebesar Rp 5,62 triliun, Harita Nickel akan membagikan dividen sampai Rp 1,6 triliun.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik yang di Jakarta, Kamis (27/6), dipaparkan bahwa Harita Nickel membukukan pendapatan sebesar Rp 23,86 triliun di tahun 2023, naik 149,4 persen dari tahun sebelumnya. Perusahaan juga mencatatkan laba tahun buku 2023 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,62 triliun, naik 20,4 persen dari tahun sebelumnya.

“Berdasarkan laba tersebut, Perseroan menetapkan pembagian dividen tunai sebesar 30 persen atau sekitar Rp 1,6 triliun,” ungkap Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy.

Dalam RUPST, pemegang saham juga memutuskan persetujuan untuk pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29 Tahun 2023. Harita Nickel akan mengalokasikan maksimal sebesar Rp 1.000.000.000.000 untuk rencana pembelian kembali saham ini, dengan jangka waktu pelaksanaan dalam 12 bulan setelah diperolehnya persetujuan.

“Kami berkomitmen untuk terus melakukan investasi yang bijaksana dan pengembangan fasilitas produksi yang dapat meningkatkan volume dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan. Kami akan terus menjaga posisi keuangan yang sehat dan kuat untuk mengantisipasi kebutuhan modal kerja ke depan,” ujar Roy.

Dia juga menekankan pentingnya ekspansi yang strategis dalam menghadapi tantangan global. Di ajang Paparan Publik, Harita Nickel juga memaparkan kinerja operasional dan keuangan, serta berbagai proyek pengembangan yang sedang berjalan.

Pada kuartal pertama tahun 2024, produksi tambang mencapai 5,88 juta wet metric ton (wmt), naik 38 persen dari periode yang sama di tahun sebelumya. Produksi berasal dari dua tambang yang telah beroperasi (PT TBP dan PT GPS). Sementara tiga tambang lainnya (PT JMP, PT OAM dan PT GTS) masih dalam tahap eksplorasi.

Proyek pembangunan fasilitas HPAL (ONC) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Jalur produksi pertama dari fasilitas HPAL kedua ini (ONC) telah mencapai kapasitas produksi penuh akhir Mei 2024. Jalur produksi kedua mulai beroperasi Juni 2024, sementara jalur ketiga dijadwalkan mulai beroperasi Agustus 2024 nanti.

Harita Nickel bersama dengan mitra strategisnya juga telah mendirikan dua perusahaan baru, yaitu PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) dan PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM). BBS bertujuan untuk mengurangi limbah dari produksi HPAL dengan cara daur ulang sekaligus menghasilkan produk bernilai tambah dari limbah, sedangkan CKM memproduksi limestone menjadi quicklime untuk menekan biaya produksi dari fasilitas HPAL.