Vale Umumkan Produk Nikel Kelas Satu Di Kanada Sudah Terverifikasi Jejak Karbon

Jakarta,TAMBANG,- Satu lagi langkah maju yang ditunjukkan salah satu produsen nikel terkemuka, Vale. Perusahaan asal Brazil ini mengumumkan bahwa pihaknya telah memperkuat keunggulan rendah karbonnya dengan jaminan terbatas dari pihak ketiga yang independen atas produk lanjutan nikelnya. Sekitar 83% nikel Kelas 1 Vale sekarang telah memiliki jejak karbon yang diverifikasi secara independen. Ini semakin menegaskan komitmen Vale untuk menghasilkan logam rendah karbon sambil memastikan pengelolaan dan transparansi data karbon yang bertanggung jawab. Pengolahan nikel dari kilang Long Harbour Vale di Newfoundland & Labrador sudah termasuk yang paling intensif karbon secara global, dengan 4,4 ton setara CO2 per ton nikel.

“Produksi nikel berkualitas tinggi yang berkelanjutan dan andal sangat penting untuk upaya dekarbonisasi global,” demikian Deshnee Naidoo, Wakil Presiden Eksekutif Vale untuk Logam Dasar. Ia menambahkan, “Produk rendah karbon kami menunjukkan bahwa kami memiliki aset yang tepat di geografi yang tepat, dan keahlian teknis untuk membuka nilai jangka panjang bagi bisnis dan masyarakat.”

Lingkup pekerjaan Intertek Group Plc menegaskan produk pelet dan bubuk nikel dari Copper Cliff Nickel Refinery di Sudbury, Kanada memiliki jejak karbon sebesar 7,3 ton setara CO2 per ton. Sementara produk pelet dari smelter Clydach di Wales memiliki jejak karbon 33,1 ton setara CO2 per ton. Jejak karbon dari operasi nikel Kanada Vale berada di peringkat 10% teratas secara global dengan Clydach yang sejalan dengan rata-rata industri.

Jejak karbon meliputi emisi Cakupan 1 dan 2 yang dihasilkan selama penambangan, penggilingan dan pemurnian, serta emisi Cakupan 3 hulu dari input dan diukur sesuai dengan Standar Akuntansi dan Pelaporan Siklus Hidup Produk untuk Protokol GRK, sebuah kerangka kerja standar global yang komprehensif untuk mengukur dan mengelola emisi gas rumah kaca. Jejak karbon dari produk nikel dan tembaga didasarkan pada data tahun 2020.