5 Tahun Dapat CarbonNeutral, Mowilex Ungkap Rahasianya •

President Director & CEO Mowilex Indonesia, Niko Safavi.

Jakarta, – Mowilex Indonesia sukses meraih sertifikasi CarbonNeutral® lima tahun secara beruntun. Mowilex mengawali perjalanan menghitung emisi karbon sejak tahun 2018 dan menjadi perusahaan manufaktur pertama yang memperoleh sertifikasi netral karbon.

President Director & CEO Mowilex Indonesia, Niko Safavi, menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan CarbonNeutral®, standar global untuk memverifikasi offset karbon dan membuktikan netralitas karbon yang diperoleh dari Climate Impact Partners. Penilaian netral karbon Mowilex dilakukan oleh SCS Global Services, yang berbasis di California, Amerika Serikat.

“SCS mengukur emisi Gas Rumah Kaca perusahaan sesuai dengan CarbonNeutral Protocol dan diverifikasi berdasarkan ISO 14064-3,” ungkap Niko dalam acara Beyond Carbon Neutral Talk Show 2023, yang diselenggarakan Mowilex, Rabu (6/12).

Mowilex telah melakukan perbaikan terhadap metode perhitungan emisi gas rumah kaca (GHG) selama bertahun-tahun. Ini dilakukan dengan mempertimbangkan ukuran perusahaan dan ekspansi, serta pemahaman terhadap panduan CarbonNeutral Protocol dan dampak produksi emisi karbon dari operasional harian.

Dengan mengantongi sertifikasi CarbonNeutral®, Mowilex tidak hanya berhenti pada penghitungan dan penimbangan emisi scope 1, 2, dan 3. Lebih dari itu, melalui proyek offset yang mendukung nilai-nilai perusahaan, Mowilex menjunjung standar terverifikasi tertinggi, mendukung berbagai Sustainable Development Goals (SDGs), serta mempromosikan energi terbarukan dan mewujudkan dampak positif di komunitas lokal.

“Strategi kami sederhana, yang berfokus pada dua pilar yaitu menghasilkan produk berkualitas tinggi, dan memproduksinya dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” jelas Niko.

Memasuki usia ke-52, Mowilex telah meresmikan pabrik yang hijau berbekal teknologi canggih di Cikande. Fasilitas ini mengintegrasikan pencahayaan alami untuk mengurangi konsumsi listrik dan menjaga suhu interior yang lebih sejuk.

Forklift listrik juga digunakan untuk meningkatkan praktik produksi ramah lingkungan. Secara kolektif, inisiatif-inisiatif ini telah berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon hingga 7 persen.

Mowilex mencapai pengurangan penggunaan listrik sebesar 15 persen di pabrik Cikande pada tahun 2023 melalui analisis rinci dan pemasangan meteran listrik. Inisiatif ini melibatkan peningkatan otomatisasi pada sistem pendinginan, mencegah penggunaan berlebihan dan menjaga akurasi operasional dengan pasokan air dingin yang stabil selama produksi.

Pada tahun 2022, Mowilex memasang panel surya di kantor pusat untuk mengurangi emisi Scope 2. Pemasangan ini diharapkan dapat menurunkan emisi dari kantor pusat Mowilex hingga 30 persen pada tahun pelaporan keenam.

“Selain proyek offset, Mowilex telah melangkah lebih jauh untuk mendapatkan Renewable Energy Credits (RECs) untuk Scope 2 dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong dari PLN untuk tahun pelaporan kelima. Inisiatif ini juga menandai kontribusi Mowilex dalam transisi energi terbarukan Indonesia,” ujar Niko.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Institute for Sustainability and Agility (ISA) dan Ketua Umum ESG Task Force KADIN, Maria R. Nindita Radyati, menyebutkan bahwa upaya Mowilex untuk mencapai netralitas karbon merupakan langkah yang harus diapresiasi dan diikuti oleh perusahaan lain. Terutama bagi perusahaan untuk mulai mengimplementasikan konsep ESG (Environmental Social Governance), seperti menerapkan efisiensi energi sebagai strateginya.

“Manfaatnya tak hanya bagi perusahaan saja, namun juga pada investor dan masyarakat luas. Untuk itu melalui kesempatan ini, Saya ingin menekankan pentingnya memahami ESG dan mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan pihak lainnya untuk berkolaborasi guna membantu mencapai target Indonesia Net Zero Emission pada tahun 2060,” ungkap Maria.