Anak Usaha Medco Power Dapat Izin Jual Listrik Surya ke Singapura •
Ilustrasi pemasangan PLTS.
Jakarta, – Pacific Medco Solar Energy Pte Ltd (PMSE) telah dianugerahi Conditional Award oleh Energy Market Authority (EMA) Singapura untuk proyek listrik tenaga surya berkapasitas 600 megawatt (MW) untuk mengimpor energi terbarukan dengan harga yang kompetitif dan andal dari Pulau Bulan, Indonesia, ke Singapura melalui kabel bawah laut bertegangan tinggi (Proyek PLTS Bulan).
PMSE adalah perusahaan patungan yang dimiliki oleh PacificLight Renewables Pte Ltd. dari Singapura dan Medco Power Global, anak perusahaan dari PT Medco Power Indonesia (Medco Power).
Sebelumnya pada Oktober 2021 lalu, EMA memberikan izin prinsip impor kepada konsorsium untuk Pilot Project 100 MW. Conditional Award 600 MW yang diberikan ini mencakup kapasitas pada Pilot Project 100 MW.
Conditional Award tersebut diumumkan pada acara Indonesia Sustainability Forum di Jakarta, Jum’at (8/9). Disaksikan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Maritim dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, dan Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng.
Proyek ini akan memasang lebih dari 2.000 MWp tenaga surya PV dan 500 MW penyimpanan baterai dan diperkirakan selesai tahun 2028. Proyek ini berperan penting dalam transisi energi Singapura menuju masa depan yang rendah karbon untuk memenuhi total target impor sebesar 4 gigawatt (GW) tahun 2035, yang diperkirakan menyumbang sekitar 30 persen dari total pasokan listrik Singapura.
“Proyek Tenaga Surya Bulan melintas batas negara dengan menyediakan energi terbarukan jangka panjang dan andal bagi Singapura sekaligus mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia melalui investasi oleh internasional solar PV dan manufaktur BESS,” ungkap CEO Medco Power, Eka Satria.
Proyek Tenaga Surya Bulan merupakan perwujudan titik temu antara energi terbarukan, kemitraan lintas batas, dan investasi berkelanjutan. Proyek ini menjadi model kerja sama antara Indonesia dan Singapura, yang menghasilkan peluang investasi berharga dan mendorong kedua negara menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.
Menurut Eka, menindaklanjuti persetujuan yang telah diberikan oleh pihak berwenang Indonesia, konsorsium akan melakukan survey kelautan untuk kabel listrik bawah laut bertegangan tinggi sebagai bagian dari tahap berikutnya dalam pengembangan proyek tersebut. PMSE juga akan terus bekerja sama dengan Original Equipment Produsen (OEM) untuk memfasilitasi pengembangan pabrik fotovoltaik dan manufaktur pembangkit BESS di Indonesia.