Bantu UMKM, PAMA Dorong Pengembangan Batik Serasan Khas Muara Enim
Muara Enim, TAMBANG – Kontraktor tambang batu bara terkemuka, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) turut mendorong Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) yang ada di Muara Enim, Sumatra Selatan. Salah satunya membantu pengembangan Batik Serasan khas Muara Enim buatan Rumah Batik Serasan (RBS) melalui bantuan renovasi rumah produksi dan edukasi, Selasa (28/2).
“Pendampingan secara berkala dari PAMA sudah dilakukan sejak Juni 2021 hingga saat ini. Mulai dari pembinaan terkait pengembangan Produk, strategi pemasaran, pengembagan SDM serta monitoring rutin,” ujar Security and External Relation Section Head PT PAMA Head Office (HO), Pangarsa Budi Utama.
Menurut dia, proses monitoring dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Bisnis PAMA Kite Gale (LPB PAKIGA), sebuah lembaga yang didirikan oleh PAMA MTBU dalam membina UKM di area kerja PAMA MTBU.
Pemberian Bantuan Renovasi Rumah Produksi dan Edukasi secara simbolis dari PAMA kepada UMKM Rumah Batik Serasan, Muara Enim, Sumatra Selatan
Di samping itu, PAMA juga memberikan dukungan dalam penyelenggaraan Serasan Fashion and Art Performance. Kegiatan tersebut hasil kolaborasi dari Rumah Batik Serasan dan Sanggar Musik dan Tari Metanika yang juga Binaan PAMA.
“Kegiatan ini menggandeng Fashion Desaigner muda Putroh Ramadhan asal Kabupaten Muara Enim yang juga merupakan pemenang Modest Fashion Project (MOFP) 2020 yang digelar oleh Dinas Kementerian Perindustrian RI. Kegiatan ini diselenggarakan pada 06 Oktober 2021 dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional,” imbuhnya.
Pengelola RBS, Totok Adi Hermanto mengapresiasi apa yang sudah dilakukan kontraktor tambangnya PT Bukit Asam ini. Kata dia, bantuan yang diberikan PAMA sudah dilakukan sejak awal RBS berdiri tahun 2020.
“Bantuannya berupa pelatihan saat pertama kali kita mau buka pada tahun 2020, PAMA support sampai sekarang, PTBA dan Pemda juga,” ujar Totok
Totok menjelaskan, saat ini hasil kerajinan tangannya baru dipasarkan di lingkungan pemerintah daerah. Meski begitu, pihaknya bisa meraup untung hingga Rp 50 juta per bulan.
“Pemasaran saat ini masih di lingkungan pemerintahan kabupaten. Di luar juga ada, tapi kebanyakan kolektor. Omsetnya 50 juta per bulan” ungkap dia.
Rumah Batik Serasan atau yang lebih akrab di kenal dengan RBS berdiri pada 03 Agustus 2020 ditengah pandemi Covid-19 merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dibidang kerajinan yang ada di Kabupaten Muara Enim. Mengangkat Kebudayaan dan juga kekayaan alam yang ada di Kabupaten Muara Enim yang selanjutnya direpresentasikan menjadi sebuah motif batik khas Muara Enim yang dikenal dengan Batik Serasan.
Batik yang dikembangkannya merupakan penggabungan antara batik dan songket, sehinga Batik Serasan ini juga dikenal dengan Batik Songket Sumatera Selatan.
RBS yang merupakan binaan PAMA MTBU, saat ini terus berbenah, mulai dari manajemen, produksi produk turunan dari bahan Batik, ruang produksi, dan juga rencana penambahan alat produksi batik. Dukungan dari berbagai pihak juga terus berdatangan, mulai dari Pemerintah Kabupatean Muara Enim, melalui Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.
Security and External Relation Section Head PT PAMA Head Office (HO), Pangarsa Budi Utama (kanan) dan Deni Martana, Social Responsibility and General Service Departemen Head (kedua dari kanan) ditemani Pengelola RBS, Totok Adi Hermanto (keempat dari kanan) saat meninjau proses pembuatan batik RBS (ketiga dari kanan)
Selain itu, PAMA aktif memberikan pendampingan dan dukungan kepada Rumah Batik Serasan untuk terus mengikuti beberapa kegiatan pameran yang diselenggaran oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, seperti Festival Rempah, Literasi, Dekranasda dan beberapa event tingkat Provinsi lainnya sebagai salah satu wujud memperkenalkan Batik Serasan kepada masyarakat luas.
Untuk meningkatkan pengetahuan dalam hal batik , RBS mengunjungi 3 pelaku usaha batik di antaranya 2 di Yogyakarta dan 1 di Solo. Dalam kunjungannya ini, banyak pembelajaran yang diperoleh seperti proses produksi, pengembangan dan juga pemasaran produk batik dan turunannya sehingga dapat menjangkau setiap target pasar yang ditentukan.
Dari hasil pembinaan yang dilakukan selama ini RBS menjadi salah satu pengerajin batik dari Kabupaten Muara Enim yang lolos Kurasi dari Kementerian Pariwisata RI serta tenaga pembatik dari RBS juga telah mendapatkan sertifikasi dari LSP Batik.