Berkat Electrifying Agriculture, 230.555 Petani Naik Kelas •

Program Electrifying Agriculture tidak hanya menyasar sektor pertanian saja melainkan juga mencakup sektor peternakan.

Jakarta, – Program Eletricfying Agriculture (EA) yang digagas oleh PT PLN (Persero) mampu membuat petani naik kelas. Hingga September 2023, sebanyak 230.555 pelanggan di Indonesia merasakan manfaat dari program ini. Pasalnya, teknologi pertanian berbasis listrik ini mampu meningkatkan produktivitas dan bahkan meningkatkan pendapatan petani.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan program Electrifying Agriculture merupakan salah satu inovasi PLN dengan pemanfaatan energi listrik di bidang agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan.

“Melalui program ini, PLN berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar lewat berbagai inovasi teknologi kelistrikan. Melalui program ini, kami berharap kualitas dan kuantitas produktivitas para petani kita dapat meningkat, maju dan modern,” ujar Darmawan, Minggu (29/10).

Tercatat, total daya tersambung pelanggan EA mencapai 3.561,31 Megavolt Ampere (MVA). Pemanfaatan EA ini tumbuh 14,24 persen dibandingkan September 2022. Pada bulan September ini saja, ada 27.866 pelanggan baru yang beralih ke alat pertanian berbasis listrik.

Tak hanya bermanfaat bagi PLN dalam meningkatkan konsumsi listrik, program EA terbukti mampu meningkatkan produksi petani dan petani semakin efisien. Hal tersebut nyata bagi Kelompok Tani (Poktan) Bawang Merah Ngudi Makmur di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ilyas Suprapta, salah seorang anggota Poktan, mengaku berhasil melakukan efisiensi biaya operasional hingga 90 persen sejak beralih menggunakan listrik untuk mengairi sawahnya sejak tahun 2022.

“Setelah beralih ke energi listrik setahun lalu, efisiensi biaya untuk penyiraman jadi sangat tinggi dari Kelompok Tani kami,” ujar Ilyas.

Kehadiran program EA berhasil membuat Kelompok Tani Ngudi Makmur mampu menghemat hingga 90 persen untuk biaya penyiraman setiap musimnya. Kelompok tani ini beranggotakan 801 petani.

“Dengan biaya yang murah, kini ketersediaan air kami cukup memadai untuk bertanam bawang, sehingga itu sangat berdampak kepada produktivitas hasil panen kami. Kami dari Poktan Ngudi Makmur mengucapkan terima kasih pada PLN atas kontribusinya menghadirkan listrik di lahan-lahan kami,” jelasnya.