BIRU, Realisasi Komitmen ESG Delta Dunia Group •

Direktur Delta Dunia Group sekaligus Komisaris PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), Dian Andyasuri, didampingi Direktur Utama BIRU, Kristiyanto Widyawan, saat menjelaskan mengenai produk-produk daur ulang yang ramah lingkungan hasil dari program Karya BISA. Ini adalah salah satu program unggulan BIRU yang mengedepankan kerja sama antara sektor industri, pendidikan dan UKM, dalam mengelola proses daur ulang limbah industri untuk menghasilkan produk ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan operasional industri.

 Jakarta, – PT Delta Dunia Makmur Tbk. (Delta Dunia Group) meresmikan anak usahanya, PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU). Langkah ini sebagai wujud nyata dari komitmennya terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, and governance atau ESG).

“Di Delta Dunia Group, kami selalu percaya bahwa kunci masa depan berkelanjutan terletak pada integrasi pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang kuat dalam segala tindakan kami. Hari ini, kami memperkenalkan dan meresmikan BIRU sebagai entitas sosial inovatif yang didedikasikan untuk pendidikan kejuruan dan pengelolaan daur ulang limbah. Ini sekaligus merupakan bukti komitmen teguh kami terhadap prinsip-prinsip ESG,” ungkap Direktur Delta Dunia Group dan Komisaris BIRU, Dian Andyasuri, saat meluncurkan BIRU di Jakarta, Senin (11/9).

Dian menyebutkan bahwa peresmian BIRU ini diharapkan dapat mendukung agenda pembangunan berkelanjutan Pemerintah, khususnya dalam hal peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) berdaya saing global melalui pendidikan berbasis industri dan pemberdayaan kewirausahaan sosial, sekaligus turut menjaga kelestarian lingkungan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, menurutnya, BIRU menghadirkan dua program andalan, yakni BISA Ruang Vokasi (BRV) dan Karya BISA (KRB) sebagai platform pembelajaran berbasis industri untuk mempercepat sinergi antara sektor pendidikan dan industri.

Program BISA Ruang Vokasi (BRV) didasarkan pada konsep teaching factory yang menggabungkan proses pembelajaran berbasis industri ke dalam kurikulum pendidikan. Program ini dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan keterampilan dasar pekerja masa depan di lapangan. Sementara program Karya BISA (KRB) mengedepankan kerja sama antara sektor industri, pendidikan dan UKM, dalam mengelola proses daur ulang limbah industri untuk menghasilkan produk ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan operasional industri.

Dian berharap kehadiran BIRU dapat mendorong pendidikan berkelanjutan dengan konsep ‘link and match’ untuk menghubungkan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan dunia pendidikan. Langkah ini juga sekaligus mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, serta lapangan kerja dan pekerjaan yang layak bagi semua.

“Solusi dan ekosistem yang dihadirkan oleh BIRU melalui BRV adalah yang pertama di Indonesia untuk mengakselerasi peningkatan SDM vokasi berkelas dunia. Program ini bekerja sama dengan industri dan diperkuat dengan pemanfaatan aplikasi digital dan teknologi Virtual Reality (VR) yang dapat diakses oleh para siswa se-Indonesia,” jelasnya.

Perluas Jangkauan

Delta Dunia Group merupakan salah satu perusahaan holding energi di Indonesia sekaligus induk dari beberapa anak perusahaan, di antaranya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia, PT Bukit Technology Digital, dan BIRU.

Peresmian ini selain menjadi milestone  penting, sekaligus mencatat pencapaian baru bagi BIRU yang mulai memperluas jangkauannya ke sektor lain di luar pertambangan dan energi, melalui penandatanganan kerja sama dengan dua mitra baru pelaku industri hospitality, yaitu PT Pangansari Utama Food Resources dan Hotel Indah Palace, serta dua lembaga pendidikan vokasi hospitality MedWist dan SMKN 3 Sukoharjo. Program sekolah vokasi di bidang hospitality yang dijalankan oleh BRV bekerja sama dengan mitra sekolah kejuruan dan perguruan tinggi akan dimulai pada Kuartal IV tahun 2023.

“Diharapkan, tahun depan sudah ada lulusan-lulusan bidang hospitality BRV yang terekrut di perusahaan-perusahaan pariwisata,” ungkap Direktur Utama BIRU, Kristiyanto Widiyawan.

Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2018, program BISA Ruang Vokasi fokus mendukung pendidikan berbasis industri untuk meningkatkan jumlah lulusan vokasi di bidang mekanikal dan engineering. Ini telah berhasil mendukung kebutuhan tenaga kerja di industri energi dan pertambangan.

Hal yang membedakan BRV dari solusi vokasi lainnya adalah BRV bekerja sama dengan industri.  Artinya, BRV memberikan kesempatan bagi siswa untuk magang di perusahaan dan mendapatkan sertifikasi nasional yang dapat berkembang menjadi sertifikasi internasional. Selain memberikan keuntungan bagi perusahaan, BRV juga memberikan dampak sosial yang positif, khususnya mengurangi pengangguran vokasi.

Sektor hospitality yang di antaranya meliputi pariwisata, perhotelan, dan kapal pesiar merupakan bagian dari industri hospitality yang paling banyak membuka peluang bagi lulusan vokasi. Potensi bangkitnya industri hospitality Indonesia pasca pandemi berdampak pada meningkatnya kebutuhan SDM secara bertahap. Tenaga kerja vokasi yang unggul sangat dibutuhkan dalam membangun kembali industri pariwisata Indonesia.