CKB Logistics Terus Berinovasi Membangun Bisnis Berkelanjutan •

CKB Logistics telah mengembangkan solusi end to end yang mengacu pada kebutuhan pelanggan dengan memperluas pengiriman dan tetap memprioritaskan standar keselamatan.
Jakarta, – PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) terus berupaya mengoptimalkan bisnisnya dengan semangat “Connecting the Nation” untuk meningkatkan penyebaran logistik hingga ke pelosok daerah. Langkah ini diambil menyusul prediksi Asoasiasi Logistik Indonesia (ALI) bahwa sektor logistik bakal tumbuh sampai 5-8 persen tahun 2023 ini.
Menurut Direktur Utama CKB Logistics, Iman Sjafei, anak usaha PT ABM Investama Tbk. ini telah mengembangkan solusi end to end yang mengacu pada kebutuhan pelanggan dengan memperluas pengiriman dan tetap memprioritaskan standar keselamatan.
“Portofolio layanan CKB logistics yang luas memungkinkan pengembangan solusi end to end yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan pelanggan. Hal ini menjadi nilai tambah sekaligus pembeda bagi bisnis CKB Logistics yang menyediakan layanan logistik terintegrasi seperti project logistics, site management services, warehouse management, layanan kargo darat, laut dan udara, manajemen kepelabuhan hingga pusat logistik berikat atau PLB,” ungkap Iman dalam perbincangan dengan media massa, Kamis (21/9).
Dia menyampaikan, CKB Logistics berkomitmen meningkatkan pelayanan logistik Indonesia untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, perusahaan menjalankan bisnisnya dengan mengacu pada operasional ISO 9001:2015 dan ISO 45001:2018. Perusahaan juga melayani A-list customer di berbagai industri seperti energi, pertambangan mineral, migas, otomotif, pelumas dan bahan bakar, serta konstruksi.
Dalam unit bisnisnya, CKB Logistics juga turut melakukan transformasi digital dengan mengikuti perkembangan teknologi terkini. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen, efisiensi biaya, hingga menghadapi persaingan sektor logistik yang kian kompetitif.
Melalui digitalisasi, perusahaan berhasil meningkatkan layanannya kepada konsumen dan operasional dalam rantai pasok. CKB Logistics bertekad menjadi perusahaan agile dan mampu beradaptasi di segala kondisi.
“Transformasi digital memungkinkan kami untuk lebih siap menghadapi perubahan dan tantangan bisnis global, sehingga perusahaan dapat terus berinovasi dalam persaingan bisnis yang terus berkembang,” papar Iman.
Keuntungan
Bisnis CKB Logistics tak hanya fokus pada keuntungan semata. Untuk mendukung pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE), perusahaan turut aktif mengembangkan program Environmental, Social, and Governance (ESG).
Komitmen ini dibuktikan dalam beragam kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat melalui program yang diusung oleh CKB Logistics. Beberapa di antaranya seperti BUNDA PAS (Peduli Asupan Sehat), CSR Mangrove, hingga CSR Empowerment Guru dan Sukarelawan di sekolah anak berkebutuhan khusus.
“Kami percaya ESG menjadi langkah awal untuk mendukung pembangunan berkelanjutan maupun keberlanjutan lingkungan,” ujar Iman..
Terkait praktik ESG di lingkup perusahaan, CKB Logistics telah mengimplementasikan atap skylight di area gudang, electric forklift, peremajaan armada dengan standar Euro 4, penggunaan biodiesel, instalasi penampungan air hujan untuk penggunaan operasional warehouse serta pemisahaan sampah B3 dan non B3 yang bekerja sama dengan pengangkut limbah B3 dan Dinas Lingkungan Hidup.
Sementara untuk menjaga kelestarian lingkungan, CKB Logistics aktif mengurangi emisi dengan target dua persen di setiap tahunnya. Perusahaan mengadakan program penanaman mangrove berkelanjutan di Surabaya, Jawa Timur, untuk mewujudkan Indonesia menuju nol emisi karbon atau NZE.
“Berkat program tersebut, sampai saat ini CKB Logistics telah berhasil menanam 6.000 bibit mangrove yang dilakukan sejak tahun 2022. Pada dasarnya, kami percaya ESG menjadi hal mulia untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Iman.
Sampai pertengahan tahun 2023, CKB Logistics sudah membuka gudang baru di enam kota, yakni Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Sangatta (Kalimantan Timur), Muara Enim (Sumatera Selatan), Palembang (Sumatera Selatan), Meulaboh (Aceh), serta Benete (Nusa Tenggara Barat).