COP28 Ditutup dengan Konsensus AkselerasiĀ Aksi Iklim ā€¢

Penutupan COP28, Rabu (13/12) waktu setempat. (Foto oleh COP28 – Kiara Worth)

Dubai, ā€“ Penyelenggaraan COP28 telah berakhir, Rabu (13/12). Pertemuan ini ditutup dengan sebuah penjanjian bersejarah yang disetujui oleh 198 Pihak untuk membuka era baru dari aksi iklim.

Presiden COP28, Sultan Al Jaber, mengatakan seluruh Pihak telah menyetujui sebuah teks penting bernama Konsensus Uni Emirat Arab (UEA), yang menetapkan agenda iklim yang ambisius untuk menjaga agar suhu 1,5Ā°C tetap berada dalam batas aman. Konsensus UEA menyerukan kepada para Pihak untuk melakukan transisi dari bahan bakar fosil sehingga mencapai net zero, mendorong mereka untuk menaati Komitmen Kontribusi Nasional (NDC) di seluruh sektor ekonomi, dan mencakup target spesifik baru untuk melipatgandakan energi terbarukan hingga tiga kali dan menggandakan efisiensi energi pada tahun 2030, serta membangun momentum di balik pondasi baru pendanaan iklim.

Ā 

Konsensus UEA, yang merupakan hasil dari satu tahun keterlibatan diplomatik inklusif dan dua minggu perundingan yang intens, mencerminkan tujuan dari Kepresidenan COP28 untuk memberikan respon yang paling ambisius terhadap Global Stocktake dan mewujudkan tujuan utama dari Perjanjian Paris (Paris Agreement).

Ā 

ā€œDunia perlu menemukan arah baru. Dengan menuju tujuan utama kita, kita akan menemukan jalan yang tepat,ā€ ungkap Al Jaber.

Ā 

Sepanjang proses COP28, Al Jaber dan tim Kepresidenan COP28 telah menunjukkan kegigihan untuk bisa mewujudkan ā€œsebuah rencana yang berdasarkan ilmu pengetahuanā€ serta mendefinisikan sebuah jalan baru untuk ini dan COP yang akan hadir di masa depan, berdasarkan pada keterlibatan masyarakat yang beragam dan memprioritaskan kebutuhan negara-negara Global South.

Komitmen-komitmen utama yang terkandung dalam teks final hasil negosiasi meliputi:

  • Referensi yang belum pernah dihadirkan sebelumnya mengenai transisi dari penggunaan bahan bakar fosil untuk agar target net zero dapat tetap tercapai pada tahun 2050.
  • Sebuah langkah yang signifikan yang diharapkan untuk Komitmen Kontribusi Nasional (NDC) berikutnya dengan mendorong ā€œtarget pengurangan emisi pada seluruh perekonomian.ā€
  • Membangun momentum di balik agenda reformasi arsitektur keuangan, mengakui peran lembaga pemeringkat kredit untuk pertama kalinya, dan menyerukan peningkatan pembiayaan konsesi dan hibah.
  • Target yang baru dan spesifik untuk meningkatkan energi terbarukan sebesar tiga kali lipat dan menggandakan efisiensi energi pada tahun 2030.
  • Menyadari kebutuhan untuk meningkatkan pendanaan adaptasi secara signifikan, hingga dua kali lipatnya, untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak dan terus berkembang.

Dana Kerusakan

Di luar Global Stocktake, COP28 menghasilkan hasil negosiasi yang bersejarah untuk mengoperasionalkan dana Kerugian dan Kerusakan (Loss and Damage), mendapatkan janji pendanaan awal sebesar US$ 792 juta, menyediakan kerangka kerja untuk Tujuan Global tentang Adaptasi (Global Goal on Adaptation/GGA), dan meresmikan peran Youth Climate Champion untuk mengutamakan inklusi pemuda di COP mendatang.

Sepanjang tahun 2023, Kepresidenan COP28 telah mengambil langkah-langkah yang berani dan tegas untuk mencapai tujuan yang melampaui teks yang dinegosiasikan melalui Action Agenda yang mencakup empat pilar, yakni mempercepat transisi energi yang adil dan teratur; memperbaiki pendanaan iklim agar lebih tersedia, terjangkau, dan dapat diakses; berfokus pada manusia, alam, kehidupan dan mata pencaharian; dan mendorong inklusivitas penuh dalam aksi iklim.

Skala pencapaian yang dicapai berdasarkan Action Agenda belum pernah terjadi sebelumnya di COP mana pun dan merupakan bukti ketersediaan perwakilan dari berbagai sektor dan industri untuk mengambil tindakan positif.

Berdasarkan total Agenda Aksi di COP28, lebih dari US$ 85 miliar pendanaan telah dimobilisasi dan 11 janji dan deklarasi telah diluncurkan serta menerima dukungan yang luar biasa.