Crusher 603 Rampung, Produksi PTFI Bakal Lebih Aman •
(Ki-ka) Executive Vice President of Operations, George Banini, dan Kepala Teknik Tambang PTFI, Carl Tauran, memencet tombol sebagai simbol diresmikannya pengoperasian Crusher 603 di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).
Tembagapura, – PT Freeport Indonesia (PTFI) sukses merampungkan proyek pembangunan Crusher 603 di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) lebih cepat dari target. Penyelesaian pembangunan mesin baru ini menandai tonggak penting upaya PTFI dalam meningkatkan produktivitas serta operasional yang lebih aman dan efisien di area GBC.
Kepala Teknik Tambang PTFI, Carl Tauran, menjelaskan Crusher 603 merupakan mesin pemecah material tambang yang dirancang khusus untuk menangani lumpur basah (wet muck) yang seringkali menghambat proses penambangan di area tambang bawah tanah GBC yang saat ini aktif beroperasi.
“Dengan beroperasinya Crusher 603, GBC dapat memiliki kapasitas rata-rata produksi sebesar 150.000 ton per hari, dan berpotensi mencapai kapasitas puncak sebesar 180.000 ton per hari,” jelas Carl Tauran, Kamis (5/10).
Pembangunan Crusher megah dengan tinggi 70 meter, lebar 15 meter, dan panjang 40 meter ini berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 14 bulan, lebih cepat tiga bulan dari target yang ditentukan. Setelah beroperasi, Crusher 603 akan meningkatkan efisiensi dan produksi tambang GBC secara signifikan dengan kemampuan untuk menghancurkan sekitar 60.000 ton bijih per hari. Meskin baru ini serupa dengan model sebelumnya, yaitu Crusher 601 dan 602, namun disempurnakan dengan kemampuan untuk menangani lumpur basah.
Saat ini, hasil produksi di tambang GBC sudah mencapai rata-rata 120.000 ton per hari. Dengan begitu, tambang bawah tanah tersebut siap memasuki tahap puncak seiring dengan mulai beroperasinya Crusher 603.
Berbeda dengan pendahulunya, Crusher 603 memungkinkan pembuangan lumpur basah secara langsung ke dalam mesin tanpa harus menyimpan material yang dapat menyebabkan banjir lumpur. Keberhasilan desain dan konstruksi Crusher 603 ini menunjukkan komitmen PTFI terhadap kemampuan beradaptasi dan inovasi untuk mengatasi hambatan dan memastikan operasi yang efisien.
Carl Tauran mengapresiasi dedikasi serta kerja keras seluruh tim PTFI yang terlibat, di mana sebagian besar merupakan putra dan putri Indonesia, sehingga Crusher 603 ini dapat selesai dibangun tiga bulan lebih cepat dari target awal. Keberhasilan penyelesaian proyek ini menunjukkan kemampuan dan keahlian tenaga kerja nasional di bidang pertambangan bawah tanah.
“Pembangunan Crusher 603 melibatkan penggunaan lebih banyak material baja dibandingkan dua crusher sebelumnya, yang menjadikan proyek ini lebih kompleks. Penyelesaian crusher ini merupakan langkah besar menuju pencapaian tujuan proyek dan mengkonsolidasikan posisi PTFI sebagai pemimpin dalam industri,” jelas Executive Vice President of Operations, George Banini.
Proyek ini sangat memperhatikan keselamatan dan telah diselesaikan tanpa cedera kecelakaan besar, dengan hanya satu insiden First Aid (FA) yang dilaporkan dalam 410.000 jam kerja yang dedikasikan untuk proyek ini.
“Rekam jejak keselamatan yang luar biasa ini merupakan bukti perencanaan yang cermat dan kepatuhan ketat oleh tim PTFI terhadap protokol keselamatan selama proses konstruksi,” ungkap VP Central Services PTFI, Akhmad Ulya Hidayat.
Selain Crusher 603, keseriusan tim PTFI dalam memberikan kontribusi yang signifikan dalam industri pertambangan juga tercermin dalam proyek pembuatan pabrik pengolahan bijih semi-autogenous atau SAG 3 yang dijadwalkan selesai akhir tahun ini.