Diresmikan, Posko Nasional Sektor ESDM RAFI 2024 •

Kepala BPH Migas Erika Retnowati, yang juga selaku Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Tahun 2024.

Jakarta, – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kembali ditunjuk menjadi Koordinator Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Posko ini bertugas memonitor kebutuhan, ketersediaan, dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM), gas bumi, pasokan listrik, serta antisipasi dini terhadap kebencanaan geologi selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H (RAFI).

Pelaksanaan Posko ini terhitung mulai 3 April 2024 hingga 19 April 2024, bertempat di Kantor BPH Migas, Jakarta.

“Secara umum, kondisi ketahanan stok BBM, gas dan kelistrikan aman. Untuk BBM, baik gasoline, gasoil, kerosene maupun avtur, ketahanan stok di atas 20 hari. Ketahanan stok LPG rata-rata 14 hari. Sementara, kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali, Sumatera, Kalimantan dan sebagian besar Indonesia Timur juga pada kondisi aman,” papar Kepala BPH Migas Erika Retnowati yang juga selaku Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Tahun 2024, Rabu (3/4).

Erika memaparkan, berdasarkan proyeksi penyaluran produk BBM selama RAFI 2024, gasoline naik 11 persen, gasoil turun 15 persen, dan avtur naik 1,3 persen. Selama periode Posko, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 115 Terminal BBM, lebih dari 7.400 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan 71 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan kebutuhan tinggi.

Sementara untuk LPG, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) dan Pertamina menyiagakan 30 Terminal LPG, 723 Stasiun Pengisian dan Pemgangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan 5.027 Agen LPG.

“Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode RAFI 2024 serta menyiapkan Agen dan Pangkalan LPG Siaga 24 jam khusus wilayah dengan demand tinggi,” paparnya.

Penyaluran gas bumi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diperkirakan mencapai 846 BBTUD selama periode RAFI 2024 (minimal sebesar 534 BBTUD tanggal 11 April 2024, maksimal 937 BBTUD tanggal 3 April 2024) kepada 3.108 pelanggan komersial dan industri, 1.986 pelanggan kecil, 817.211 pelanggan rumah tangga untuk jaringan gas bumi (jargas), serta pelanggan kelistrikan, termasuk PLN Group. Ini bakal dilakukan dengan mengoptimalkan jaringan dan infrastruktur gas bumi lebih dari 32.343 km, 13 SPBG, 3 MRU dengan kapasitas sebesar 19.175 LSP serta 3 LNG terminal yang dikelola oleh PGN dalam kondisi handal dan aman.

Terkait kelistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) meningkatkan kesiagaan semua unit kerja di untuk menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik, dengan menyiapkan Prosedur Operasi Periode Siaga Ramadan dan Idul Fitri Tahun 2024.

Sementara untuk mengantisipasi bencana gunung api telah dibentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam, dan meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api aktif.

“Kita tentu berharap agar pasokan energi terjaga dan selalu melakukan upaya antisipasi, terutama di wilayah yang mayoritas merayakan Hari Raya Idul Fitri 2024, daerah wisata yang menjadi destinasi masyarakat, jalur lintas utama maupun logistik serta wilayah rawan kemacetan maupun rawan bencana,” jelas Erika.

Dia meminta semua pihak bersinergi agar pelaksanaan Posko berjalan lancar. Sinergitas ini bukan hanya internal anggota Posko, tetapi juga dengan stakeholder seperti Korlantas Polri terkait adanya rute-rute yang dilakukan pembatasan ataupun titik-titik kemacetan. Kementerian Perhubungan terkait peningkatan aktivitas pergerakan orang dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi.