Dukung Hilirisasi, PLN Operasikan Transmisi Baru ke Smelter •

Gardu Induk 150 kV Kolaka Smelter di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Kolaka, – PT PLN (Persero) berhasil melaksanakan energize atau penyalaan pertama transmisi yang menghubungkan Gardu Induk (GI) 150 kiloVolt (kV) Kolaka milik PLN dengan Gardu Induk PT Ceria Nugraha Indotama (CNI), Sabtu (6/7). Penyalaan transmisi untuk operasional smelter nikel CNI ini menjadi bukti nyata PLN dalam mendukung hilirisasi mineral di Indonesia.
Direktur Utama PT Ceria Metalindo Prima (CMP), Derian Sakmiwata, mengapresiasi PLN yang berhasil menyalakan penyambungan daya listrik ke GI Ceria. Penyalaan ini akan semakin memperkuat pertumbuhan industri Ceria Group.
“Kami berharap kinerja dan koordinasi yang baik ini bisa terus berjalan sehingga akan berdampak baik terhadap pertumbuhan industri smelter nikel sebagai salah satu penunjang ekosistem kendaraan listrik,” ujar Derian, Minggu (14/7).
Dia menjelaskan, pembangunan smelter CMP yang menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dilakukan bertahap dengan empat jalur produksi berkapasitas 4 X 72 Megavolt Ampere (MVA). Pada tahap awal, telah dibangun satu jalur produksi berkapasitas 72 MVA untuk mengolah bijih nikel Saprolite.
“Untuk kebutuhan pasokan daya listrik Kami mempercayakannya kepada PLN, rencananya kebutuhan kapasitas listrik smelter sebesar 414 MVA akan mulai dialirkan bertahap pada tahun ini,” ujar Derian.
Sementara Pelaksana Harian General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi, Senior Manager Operasi Konstruksi (OPK) 1, Budi Ari Wibowo, menyampaikan bahwa penyalaan ini wujud nyata dari kesiapan PLN dalam mendukung penuh hilirisasi dan akselerasi produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia. PLN hadir menyediakan pasokan listrik yang handal dan terjangkau untuk GI smelter Ceria Group atau CMP yang memiliki jarak kurang lebih 5,8 kilometer dari GI 150 kV Kolaka milik PLN.
“Semoga keberhasilan ini dapat memperlancar rencana pekerjaan yang akan datang, karena energize ini merupakan tahap awal penyambungan listrik kepada pelanggan konsumen tegangan tinggi (KTT),” ujar Budi.
Dia menjelaskan, sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) yang disepakati oleh PLN dan CMP, tahap awal PLN akan menyuplai daya sebesar 118 MVA, dari yang direncanakan total kebutuhan kapasitas listrik smelter Ceria sebesar 414 MVA untuk keperluan operasional pemurnian smelter nikel yang ada di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka.