Dukung Penyaluran Energi, PHI Tandatangani 3 Perjanjian •

Foto bersama usai penandatanganan kerja sama di bidang energi dalam rangkaian acara pembukaan The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas (ICIUOG) 2023, Rabu (20/9).

Nusa Dua, – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menandatangani tiga Perjanjian Kerja Sama untuk mendukung penyaluran energi bagi kebutuhan nasional. Bersama para mitranya, PHI menandatangani ketiga perjanjian tersebut dalam rangkaian acara pembukaan The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas (ICIUOG) 2023, Rabu (20/9).

“Perjanjian dan komitmen kerja sama yang kami tanda tangani hari ini dalam rangka penguatan lini bisnis Subholding Upstream Pertamina khususnya di wilayah operasi Regional 3 Kalimantan,” ujar Direktur Utama PHI, John Anis, usai penandatanganan dokumen kerja sama tersebut.

John memaparkan bahwa perjanjian pertama adalah perjanjian antara PT Pertamina EP dan PT PLN (Persero) untuk memasok kebutuhan gas Pusat Listrik Tanjung Batu dengan volume sebesar 5 MMSCFD.

Perjanjian kedua adalah penjualan LNG untuk pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) yang saat ini sedang dibangun oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan smelter tembaga yang dibangun oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN). Perjanjian jual beli LNG dilakukan antara AMNT dengan PT Pertamina (Persero), sebagai perwakilan penjual bagian negara, dan KKKS dengan pasokan gas berasal dari Wilayah Kerja Sanga Sanga yang dioperatori oleh PT Pertamina Hulu Sanga Sanga dan Wilayah Kerja East Kalimatan & Attaka yang dioperatori oleh PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur.

Kemudian, penandatanganan perjanjian ketiga adalah prosedur untuk penjualan minyak, Election Not To Take In Kind (ENTIK) antara SKK Migas, PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris dan PT Medco E&P Simenggaris.

Menurut John,  penandatanganan dokumen perjanjian tersebut akan semakin memantapkan langkah PHI-Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina dalam memenuhi target produksi minyak 1 juta barel per hari dan produksi gas 12 BCFD pada tahun 2030.