Ekonomis, 8.517 Ton FABA PLTU Holtekamp Berhasil Dimanfaatkan Masyarakat •

Tampilan breakwater yang dibuat menggunakan bahan FABA di wilayah Holtekamp, Papua.

Jayapura, – Sebanyak 8.517 ton abu sisa pembakaran batubara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) berhasil dikelola PT PLN (Persero) dan dimanfaatkan masyarakat Papua untuk bahan baku campuran infrastruktur. FABA ini dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekamp sepanjang tahun 2022 hingga Juni 2023.

FABA tersebut dimanfaatkan antara lain untuk bahan baku roadbase di jalan utama Distrik Muara Tami dan halaman Musala Al-Muhajirin, Kampung Soroyati, Kabupaten Keerom. Tidak hanya itu, FABA juga dimanfaatkan untuk pembuatan paving block dan batako untuk pembangunan rumah mengaji di Koya Barat dan Gereja GKI Pasir 2.

Selain itu, PLN juga menggandeng Kodam XVII/Cenderawasih dalam pembuatan breakwater dan paving block di lingkungan PLTU Holtekamp.

Menurut General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, pemanfaatan 8.517 ton FABA di Papua ini diserap masyarakat untuk beberapa kategori.

“Sebanyak 3.669 ton FABA dimanfaatkan untuk lingkungan internal PLN. Sedangkan untuk lingkungan eksternal, FABA yang digunakan sebanyak 4.848 ton,” jelas Budiono, Rabu (5/7).

Ke depannya, dia berharap FABA ini bisa semakin banyak digunakan dan menjadi salah satu pilihan bahan baku berkualitas. Untuk lingkungan PLN sendiri, saat ini FABA kami manfaatkan menjadi roadbase, paving block dan bahan baku breakwater pada lingkungan PLTU Holtekamp.

“Tahun 2022, penyerapan penggunaan FABA mencapai 5.388 ton. Semoga tahun ini bisa lebih besar,” ungkap Budiono.

Proses pembangunan breakwater yang dibuat menggunakan bahan FABA di wilayah Holtekamp, Papua.

Ketua Musala Al-Muhajirin, Sumali, menyampaikan FABA yang digunakan untuk perbaikan halaman musala sangat bermanfaat. Tidak hanya itu, kata Sumali, kualitas FABA tidak kalah jika dibandingkan material pasir.

“Kami merasa senang. Kualitasnya juga sebanding dengan kita menggunakan pasir. Kemarin sekitar tujuh mobil truk FABA yang kami gunakan untuk halaman musala. Kami sangat terima kasih,” ujar Sumali.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pemanfaatan FABA dari PLTU merupakan bukti nyata PLN mengolah sisa operasional pembangkit tidak hanya menjadi sampah tetapi menjadi lebih bernilai ekonomis bagi masyarakat. FABA diolah menjadi paving block, batako, hingga bahan untuk roadbase, dan diharapkan menjadi katalis penggerak roda ekonomi masyarakat di sekitar PLTU.

“PLN terus mendorong upaya pemanfaatan FABA menjadi produk bernilai tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan upaya kami dalam menjalankan komitmen perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance yang menciptakan pembangunan ekonomi berkelanjutan,” ujar Darmawan.