EMP Diandalkan Topang Produksi Gas di Sumbagut •

Kegiatan management walk through (MWT) dipimpin oleh Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, ke Project Booster Plant (BCP) Seng yang sedang digarap EMP Bentu di Muara Sako, Langgam, Pelalawan Riau, Jumat (21/7).

Pekanbaru, – Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, memberikan apresiasi atas kinerja EMP dalam mendukung target produksi minyak dan gas nasional. Sebagai perusahaan migas nasional, program-program yang dilakukan oleh EMP dinilai bisa menjadi contoh dalam melakukan kegiatan untuk mendukung peningkatan produksi migas nasional.

“Kami berharap pada semester kedua tahun 2023, EMP dapat melakuan best effort sehingga harapannya tentu tidak saja mencapai target, tetapi melampaui target yang telah ditetapkan sehingga tahun 2023 yang telah dicanangkan sebagai turn around produksi migas nasional dapat diwujudkan”, ujar Dwi di sela-sela kunjungannya ke Project Booster Plant (BCP) Seng yang sedang digarap EMP Bentu di Muara Sako, Langgam, Pelalawan Riau, Jum’at (21/7).

Menurutnya, kontribusi produksi gas EMP di wilayah Sumbagut sangat dominan karena hingga Juni 2023 sebanyak 58 persen produksi gas berasal dari EMP. Oleh karena itu, BCP Seng diharapkan dapat menjaga kinerja produksi gas EMP di masa yang akan datang.

Pada kesempatan yang sama, GM EMP Bentu Limited, Tri Firmanto, menjelaskan pembangunan BCP Seng ditargetkan tuntas di kuartal IV tahun 2023. Proyek ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi gas EMP Bentu Limited dan menjaga plateau produksi sebesar 105 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) guna memenuhi kebutuhan kelistrikan dan industri di wilayah Sumatera bagian tengah.

“Mohon dukungan dari SKK Migas dan doa semua pihak agar proyek ini bisa selesai tepat waktu sehingga bisa memaksimalkan pasokan produksi gas dari sumur-sumur yang dioperasikan oleh EMP Bentu,” kata Tri Firmanto.

Kegiatan management walk through (MWT) dipimpin oleh Kepala SKK Migas tersebut bertujuan untuk mendorong peningkatan produksi gas di wilayah kerja yang dioperasikan oleh EMP Bentu sebagai salah satu produsen gas terbesar di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Dalam arahannya, Dwi menyampaikan bahwa kunjungan kerja ke Sumbagut adalah dalam rangka melihat secara langsung, menerima masukan dan mendiskusikan langkah-langkah kedepannya agar produksi minyak dan gas di wilayah Sumbagut semakin meningkat.

“Wilayah Sumbagut memberikan kontribusi yang besar bagi lifting minyak dan gas secara nasional. Bahkan untuk lifting minyak  hingga semester pertama 2023, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS)  Sumbagut berkontribusi hingga 31 persen dari lifting minyak secara nasional. SKK Migas terus menjaga dan mengoptimalkan produksi migas di Sumbagut guna mendukung pencapaian target jangka panjang yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030,” ungkapnya.