GIZ Gandeng TransitionZero Percepat Transisi Energi di Indonesia
Jakarta, Berita – GIZ Energy Programme Indonesia/ASEAN (GIZ) dan TransitionZero (TZ), organisasi nirlaba terkemuka di bidang analisis iklim, mengumumkan penguatan kemitraan strategis untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan mendukung pencapaian target ambisius pemerintah Indonesia dalam meningkatkan bauran energi terbarukan guna mendukung target Net Zero Emission dan mewujudkan dekarbonisasi sektor kelistrikan.
Direktur Program Energi Indonesia/ASEAN di GIZ, Lisa Tinschert mengatakan melalui kemitraan dengan TransitionZero ini, bertujuan memajukan misi GIZ untuk melengkapi Pusat Studi di bidang Energi di Indonesia dengan keahlian teknis yang dibutuhkan untuk mendukung tujuan energi nasional.
“Kegiatan peningkatan kapasitas di bawah MoU ini, khususnya dalam pemodelan energi, akan memainkan peran penting dalam pengambilan Keputusan berbasis data yang selaras dengan tujuan transisi energi jangka panjang Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (30/12).
“Alat dan keahlian TransitionZero akan sangat berharga dalam proses ini, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perencanaan energi yang efisien dan pengembangan kebijakan,” imbuh dia.
Matt Gray, Co-founder dan CEO berharap dapat bekerja sama dengan GIZ untuk membantu Indonesia mencapai tujuan transisi energi. Membangun kapasitas di bidang keterampilan, pengetahuan dan kemampuan teknis sangat penting dalam menyelaraskan strategi dengan hasil yang praktis.
Baca juga: ‘Wisuda Stunting’ Bukti Nyata PAMA Fokus Entaskan Kasus Stunting pada Anak
“Produk pemodelan dan data terbuka kami akan mendukung Indonesia dalam perjalanannya menuju masa depan energi yang aman dan berkelanjutan,” jelas Matt Gray.
Kemitraan ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi percepatan transisi energi di Indonesia. Melalui kolaborasi yang erat, GIZ dan TransitionZero berkomitmen untuk mendukung pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih, terjangkau, dan berkelanjutan.
Adapun kemitraan ini berfokus pada beberapa area utama:
▪ Peningkatan Kapasitas bagi Pusat Studi di bidang Energi (PSE): Melalui pelatihan dan akses ke perangkat pemodelan energi terbuka milik TransitionZero, PSE di Indonesia akan dilengkapi dengan kemampuan analisis yang lebih kuat untuk merancang dan mengevaluasi kebijakan energi yang efektif.
▪ Pertukaran Pengetahuan dan Praktik Baik (Best Practice):GIZ dan TransitionZero akan berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pemodelan energi, perencanaan transisi, dan kebijakan energi berkelanjutan.
▪ Pengembangan Skenario Transisi Energi:Bersama-sama, GIZ dan TransitionZero akan mengembangkan skenario transisi energi yang realistis dan ambisius untuk Indonesia, dengan mempertimbangkan kondisi spesifik daerah dan sektor tertentu.
Sebagai langkah awal kemitraan, GIZ Energy Programme Indonesia/ASEAN — melalui Program Clean, Affordable, and Secure Energy (CASE) for Southeast Asia, yang didanai oleh Kementerian Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman (BMWK) melalui Inisiatif Iklim Internasional (IKI) — dan TransitionZero telah berkolaborasi dalam rangkaian peningkatan kapasitas pemodelan energi bersama lembaga pusat studi bidang energi di wilayah Jawa (29 Mei 2024) dan Sumatera (31 Juli 2024).
Kegiatan ini juga didukung juga oleh IESR (Institute for Essential Services Reform) sebagai mitra konsorsium, serta Direktorat Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, dan Informatika Kementerian PPN/Bappenas sebagai mitra utama CASE di Indonesia. Dalam aktivitas tersebut, TransitionZero bertindak sebagai narasumber yang membahas tren pemodelan energi di tingkat global dan perbandingan aspek keterbukaan data dan informasi. Hal ini untuk mendukung perencanaan pembangunan yang kolaboratif antara pemerintah dengan universitas, khususnya di sektor ketenagalistrikan, dimana kapasitas pemodelan energi memegang peranan penting.
Mengapa Kolaborasi ini Penting?
▪ Akselerasi Pencapaian Target Energi Bersih: Dengan dukungan alat dan metodologi yang canggih, Indonesia dapat mengambil langkah – langkah yang lebih terukur dan efektid dalam mencapai target energi bersihnya.
▪ Penguatan Peran Pusat Studi di bidang Energi: PSE akan menjadi pusat keahlian dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan energi, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang lebih relevan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
▪ Peningkatan Investasi di Sektor Energi Berkelanjutan: Analisis yang lebih baik akan menarik lebih banyak investasi ke dalam proyek – proyek energi bersih, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.