Hingga April, Realisasi Pemboran Eksplorasi Naik 229 Persen •

Kru pengeboran di salah satu lokasi pengeboran sumur eksplorasi.
Jakarta, – SKK Migas terus mendorong kegiatan investasi eksplorasi hulu migas yang masif. Sampai akhir tahun ini, investasi pemboran eksplorasi ditarget sebesar US$ 1,8 miliar atau naik 100 persen dibandingkan capaian tahun 2023 lalu, yang realisasinya mencapai US$ 0,9 miliar.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, menyampaikan bahwa upaya SKK Migas untuk mendorong investasi eksplorasi secara masif dan agresif telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Hingga April 2024, realisasi pemboran sumur eksplorasi yang berhasil dituntaskan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sudah mencapai 16 sumur atau naik 229 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 7 sumur.
“Lesson learn dan upaya improvement yang kita lakukan berhasil mendapatkan hasil yang positif dengan keberhasilan meningkatkan realisasi kegiatan pemboran sumur eksplorasi yang naik hingga 229 persen. Apresiasi kami berikan kepada KKKS atas semangat dan dedikasi serta juga kerjasama yang baik dengan SKK Migas sehingga tantangan yang ada bisa diselesaikan sehingga kegiatan pemboran sumur eksplorasi mencapai hasil yang menggembirakan,” ujar Hudi, Sabtu (1/6).
Jika dibandingkan terhadap target pemboran sumur eksplorasi hasil WPnB (work program and bugdet), menurutnya, pencapaian hingga April 2024 sudah mencapai 32 persen dari target WPnB yang sebanyak 50 sumur. Sementara perkembangannya hingga akhir Mei 2024, diperkirakan jumlah pemboran sumur ekplorasi yang dapat dieksekusi hingga akhir tahun sebanyak 48 sumur. Ini artinya, realisasi hingga April 2024 sudah mencapai 33 persen.
“Selain target pemboran sumur ekplorasi tahun 2024 yang lebih tinggi dibandingkan 2023, tantangan kali ini juga tidak ringan, karena SKK Migas bertekad untuk melakukan pemboran yang dapat menghasilkan penemuan besar. Oleh karenanya, SKK migas meningkatkan target eksplorasi dengan melakukan shifting dari Small-Medium ke Medium-Large,” ungkap Hudi.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa program pemboran sumur eksplorasi yang masif dan disertai penemuan dalam dua tahun terakhir yang hasilnya sangat menggembiran akan menjadi pondasi untuk mendukung upaya meningkatkan produksi migas nasional. Seperti diketahui, Pemerintah telah menetapkan Rencana dan Strategi Indonesia Oil & Gas 4.0, yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).