Ini Komitmen PLN dalam Pemanfaatan Air •

Petugas PLN Indonesia Power memastikan semua area PLTA Rajamandala aman dan berjalan sesuai fungsinya. Salah satunya di area Open Channel tempat di mana air dikontrol volumenya terlebih dahulu sebelum menggerakkan turbin PLTA.

Yogyakarta, – Pemanfaatan air menjadi salah satu aspek penting dalam proses bisnis PLN. Komitmen pemanfaatan air yang berkelanjutan ini dipaparkan PLN dalam acara rangkaian workshop side event menuju The 10th World Water Forum pada tahun 2024 dengan tema “Water for Shared Prosperity” yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, awal pekan lalu.

Menurut Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna, pengelolaan air yang berkelanjutan menjadi prioritas pemerintah saat ini. Hal ini sejalan dengan prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs). Berbagai upaya pun dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan air yang berkelanjutan.

“Pemerintah saat ini melakukan berbagai upaya untuk bisa meningkatkan pengelolaan air yang berkelanjutan. Pengelolaan air yang berkelanjutan berperan penting pada perubahan iklim dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Herry.

Sementara Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa PLN terus berinovasi dalam transisi energi salah satunya dengan mengembangkan teknologi hidrogren untuk menghasilkan listrik. Apalagi, Indonesia sebagai negara agraris memiliki sumber daya air yang melimpah.

Realisasinya, PLN telah mengoperasikan 67 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan 348 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), dengan total kapasitas 5.651 megawatt (MW).

“PLN memanfaatkan air untuk menghasilkan listrik bersih dan mampu melistriki jutaan masyarakat di seluruh Indonesia. Selanjutnya, PLN bertekad terus mengembangkan teknologi ketenagalistrikan yang berbasis hidrogen untuk mengurangi ketergantungan kita pada energi fosil. Ini juga dalam rangka mencapai target Net Zero Emission tahun 2060 ,” ungkap Darmawan.

Sebagai BUMN yang memanfaatkan air untuk proses bisnisnya, PLN pun telah mengedepankan tata kelola yang berkelanjutan. Sepanjang tahun 2022, total konsumsi air PLN mencapai 24 juta metrik ton. Konsumsi air ini mayoritas digunakan untuk kegiatan operasional, baik pembangkitan maupun domestik.

“Kami mengedepankan aspek keberlanjutan dalam penggunaan air ini. Kami juga melakukan efisiensi penggunaan air sehingga bisa mengurangi volume air baku yang dikonsumsi,” jelas Darmawan.

Misalnya, dalam kegiatan operasional pembangkit, PLN menggunakan air dengan sistem closed cycle atau penggunaan kembali sehingga meminimalisir limbah. PLN juga selalu mengedepankan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pemanfaatan air untuk bisa mendukung efisiensi.

Melalui prinsip 3R ini, menurut Darmawan, program efisiensi air yang dilakukan PLN mampu menurunkan pemakaian air baik untuk operasional pembangkitan maupun untuk kegiatan pendukung sebesar 23,12 juta metrik ton dari 33 pembangkit di PLN.