Ini Program Pengembangan Masyarakat Terbaik di Wilayah Sumbagut •

Sebagai bagian dari Forum TJS/PPM 2023, SKK Migas memberikan apresiasi dan penghargaan kepada 18 Program Pengembangan Masyarakat terbaik yang dilakukan para KKKS di Wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut).

Yogyakarta, – SKK Migas mengapresiasi Program Pengembangan Masyarakat (PPM) di wilayah industri hulu migas. Kali ini, apresiasi dan penghargaan diberikan kepada 18 program terbaik yang dilakukan oleh para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut).

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Ricky Rahmat Firdaus, mengungkapkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat menjadi aspek penting bagi SKK Migas dan KKKS Wilayah Sumbagut untuk memastikan kehidupan masyarakat yang lebih baik terutama di sekitar wilayah operasi hulu migas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melaksanakan Program Pengembangan Masyarakat.

“Tentunya, program-program tersebut tidak akan dapat memberikan hasil maksimal di masa yang akan datang apabila tidak dilaksanakannya evaluasi dan perencanaan ke depannya,” ujar Ricky, Jum’at (17/11).

Sebagai bagian dari upaya evaluasi dan perencanaan, SKK Migas bersama KKKS Wilayah Sumbagut menggelar Forum Tanggung Jawab Sosial (TJS)/Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Industri Hulu Migas 2023. Dalam kesempatan itu, SKK Migas pun memberikan apresiasi dan penghargaan kepada 18 Program Pengembangan Masyarakat terbaik dalam beberapa kategori. Di antaranya Kategori Lingkungan, Pendidikan dan Kesehatan, Kategori Desa Wisata dan Kategori Ekonomi.

“Ke-18 Penghargaan PPM Award KKKS telah dipresentasikan dalam asesment di depan ahli CSR, Rio Zakarias, dan akademisi sekaligus pengamat sosial dari Riau, Rawa El Amady,” jelasnya.

Kategori Lingkungan, Pendidikan dan Lingkungan diberikan kepada Program PENTING (Penanggulangan Stunting), Konservasi Gajah dan Agro Forestri binaan Pertamina Hulu Rokan Zona 2 & 3; Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Konservasi Penyu di Daerah Perbatasan binaan Harbour Energy; serta Program Integrasi Penanganan Pencegahan Stunting dan Program Ketahanan Pangan binaan Medco E&P Natuna.

Kategori Desa Wisata diberikan kepada Ekowisata Mangrove & Olahan Berbahan Baku Magrove binaan PT Imbang Tata Alam; Pokdarwis Centra Budaya Melayu Langgam binaan EMP Bentu; Langgak Craft (Pemanfaatan Limbah Sawit) binaan SPR Langgak; Desa Wisata Dayun binaan Bumi Siak Pusako; serta Desa Wisata Pulau Pangeran binaan Medco E&P Natuna.

Kategori Ekonomi diberikan kepada Pemberdayaan Ekonomi Difabel Rumah Kreatif Tamiang, Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Nelayan Berkarya, Pemberdayaan Unit Limbah Sawit Cacing, dan Pemberdayaan Ekonomi Petani Anggur binaan Pertamina Hulu Rokan Zona 1; Pemberdayaan Ekonomi Suku Sakai Bank Sampah dan Beasiswa binaan Pertamina Hulu Rokan Zona 2 & 3; Desa Ekonomi Terpadu Keramba Apung Cumi binaan Star Energy, dan Program Budidaya Sapi oleh Pertamina Hulu Energi NSO; serta Program Pemberdayaan UMKM Srikandi binaan Texcal Energy Mahato.

“Dengan adanya anugerah penghargaan ini, KKKS Wilayah Sumbagut diharapkan dapat terus memberikan dampak positif terutama dalam peningkatan kapasitas SDM, pencegahan stunting, pemberdayaan ekonomi serta perlindungan lingkungan di wilayah industri hulu migas,” ungkap Ricky.

Tidak hanya itu, menurutnya, seluruh Program Pemberdayaan Masyarakat tersebut sejalan dengan ide ide yang disampaikan oleh Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi yang hadir saat pembukaan acara Forum TJS/PPM 2023, Rabu (15/11). Program-program itu juga telah disampaikan kepada Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X dan mendapatkan respon positif dari orang nomor satu di Yogyakarta tersebut.

Selain mengelola tanggung jawab sosial, industri hulu migas memiliki peran besar terhadap dampak berganda bagi perekonomian nasional dan daerah. Gross Revenue di tahun 2022 dari kegiatan industri hulu migas mencapai Rp 586 triliun, yang dikelola oleh SDM sebanyak 150 ribu tenaga kerja. Industri hulu migas juga berkontribusi terhadap dana bagi hasil migas, pajak daerah, hingga  menyerap TKDN hingga mencapai 60 persen.

“Dari peran strategis tersebut, maka konsep tanggung jawab sosial di industri hulu migas secara makro adalah mendukung pembangunan bangsa di bidang ekonomi melalui manfaat berganda dari keberlangsungan bisnis yang berkelanjutan untuk pembangunan,” ungkap Ricky.