Januari-Maret 2024, MedcoEnergi Raih Laba Bersih US$ 73 Juta •

Medco E&P Natuna menjadikan anjungan Bronang (Bronang Platform) di lepas pantai Natuna, Kepulauan Riau, sebagai Green Platform yang dioperasikan dengan memanfaatkan sumber energi hijau dari panel surya.
Jakarta, – PT Medco Energi Intenasional Tbk. (MedcoEnergi) meraih hasil operasional dan keuangan yang solid pada Kuartal I tahun 2024. Perusahaan nasional ini membukukan laba bersih sebesar US$ 73 juta pada periode Januari-Maret 2024.
“Kami senang melaporkan hasil operasional dan keuangan yang solid untuk kuartal pertama 2024. Dengan volume produksi minyak yang lebih tinggi dan panduan produksi yang lebih baik, kami berada pada saat yang tepat dimana kondisi harga minyak sedang membaik. Hal tersebut mengindikasikan prospek positif untuk sisa tahun ini,” ujar CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato, Selasa (30/4).
Pada Kuartal I-2024, ungkap Roberto, MedcoEnergi juga membukukan EBITDA US$ 328 juta, sedikit lebih tinggi dibandingkan Kuartal I-2023. Namun laba bersih yang diperoleh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2023, yang sebesar US$ 82 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh berkurangnya kontribusi dari Amman Mineral Internasional (AMMN).
“Kontribusi AMMN kepada MedcoEnergi lebih rendah US$ 16 juta dibandingkan Kuartal I-2023 meskipun produksi meningkat, terutama disebabkan oleh bea ekspor yang lebih tinggi dan pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak yang lebih tinggi,” jelasnya.
Sementara kas dan setara kas berjumlah US$ 478 juta dengan utang bersih US$ 2,5 miliar dan utang bersih terhadap EBITDA 1,9x. Belanja modal sebesar US$ 99 juta, sebagian besar digunakan untuk pengeboran di Oman, pengembangan baru di Natuna, Corridor, dan proyek Geotermal Ijen.
Kinerja Operasional
Panduan produksi minyak dan gas bumi (migas) setahun penuh telah direvisi naik dari 145 mboepd menjadi kisaran antara 145–150 mboepd. Kenaikan ini karena produksi minyak dan kondesat yang lebih tinggi, namun masih ada ketidakpastian permintaan gas pipa di Singapura.
Pada Kuartal I-2024, produksi migas mencapai 157 mboepd, stabil dibandingkan Kuartal IV-2023 namun 7 mboepd di bawah Kuartal I-2023. Capaian ini karena berkurangnya hak partisipasi Corridor setelah perpanjangan PSC baru dan permintaan gas pipa yang lebih rendah di Singapura, namun diimbangi sebagian oleh volume minyak yang lebih tinggi dari Oman 60 dan Natuna.
Belanja modal migas dialokasikan sebesar US$ 83 juta. Sebagian besar untuk pengembangan di Corridor (Suban), Natuna (Forel dan West Belut) serta sumur produksi di Blok 60, Oman.
Di sektor ketenagalistikan, MedcoEnergi mencatat penjualan hingga 1.062 GWh, di mana 19 persen dari sumber energi terbarukan. Belanja modal ketenagalistrikan sebesar US$ 16 juta, terutama digunakan untuk pengembangan Geotermal Ijen dan PLTS Bali Timur.
Pembangunan PLTS Bali Timur berkapasitas 25 MWp diperkirakan akan selesai akhir tahun 2024 dan pengembangan Geotermal Ijen tahap I berkapasitas 34 MW juga berjalan baik dan akan selesai pada Kuartal I-2025.
Di sektor pertambangan, MedcoEnergi melalui Amman Mineral Internasional (AMMAN) mencatat produksi tembaga 98 Mlbs, naik 21 persen dibandingkan periode yang sama setahun lalu. Sementara produksi emas mencapai 167 Koz, naik 34 persen dibandingkan Kuartal I-2023.
“Pembangunan smelter tembaga berjalan sesuai jadwal dan saat ini telah mencapai 88 persen,” ujar Roberto.