Kurangi Emisi GRK, Medco E&P Malaka Pakai Listrik PLN •

pemanfaatan pasokan listrik PLN ini menunjukkan komitmen Medco E&P dan PLN untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Jakarta, – PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak perusahaan PT Medco E&P Malaka (Medco E&P), dan PT PLN (Persero) kembali melakukan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL). Kali ini dengan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh.

VP Relations & Security Medco E&P, Arif Rinaldi, menjelaskan bahwa pemanfaatan pasokan listrik PLN ini menunjukkan komitmen Medco E&P dan PLN untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Langkah ini juga sebagai bagian dari upaya untuk mencapai target produksi migas nasional yang ditetapkan Pemerintah.

”Langkah-langkah Perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah dengan mengurangi penggunaan energi fosil sehingga meningkatkan efisiensi operasional aset dan juga dapat meningkatkan pemakaian energi dari sumber energi terbarukan. Hal ini tecermin dalam pencapaian berbagai inisiatif pengurangan emisi GRK di aset-aset Medco E&P lainnya pada tahun 2022, dengan estimasi pengurangan mencapai 79.000 tCO2e/tahun,” ujar Arif usai menyaksikan penandatangan PJBTL antara Medco E&P Malaka dan PLN UID Aceh, Selasa (8/8).

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh General Manager Medco E&P Malaka, Iwan Sutrisno, dan General Manager PLN UID Aceh, Parulin Noviandri. Berdasarkan perjanjian ini, PLN akan memasok listrik sebesar 5,19 MVA di Central Processing Plant Blok A, Aceh Timur. Penandatangan ini juga disaksikan oleh VP Operations Onshore Medco E&P, Jhon Hakim Ginting.

Melalui PJBTL ini, menurut Arif, Perusahaan dapat mengurangi emisi GRK sekitar 36.000 ton CO2e per tahun. Inisiatif ini juga menghemat penggunaan bahan bakar gas sebesar 1,8 MMSCFD.

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, berharap kerja sama antara Medco E&P dan PLN ini dapat berjalan lancar. Menurut Hartanto, PJBTL ini merupakan kolaborasi dua keluarga besar yang sudah dibangun dari tingkat lapangan hingga high level.

“Melalui kerja sama ini, kami berharap Medco E&P bisa fokus meningkatkan produksi migasnya,” ujar Hartanto.

Dalam kesempatan yang sama, GM PLN UID Aceh Parulian Noviandri mengatakan, dengan telah beroperasinya PLTU Nagan Raya 3, saat ini kondisi kelistrikan di Aceh memiliki daya mampu 822 Mega Watt (MW), dengan beban puncak 567 MW sehingga surplus 260 MW.

Pasokan listrik di Aceh kian bertambah setelah PLTU Nagan Raya 4 berkapasitas 200 MW mulai beroperasi pada Desember 2023 serta PLTA Peusangan 1 dan 2 dengan total daya 90 MW yang akan beroperasi akhir tahun ini dan 2024.