Lirik Cadangan Timah, Shanghai Metals Market Buka Kantor di Indonesia •

(kiri ke kanan) Senior VP SMM, Logan Lu, Direktur Utama ICDX, Nursalam, dan Board Member ICDX Group, Fajar Wibhiyadi.
Jakarta, – Shanghai Metals Market (SMM) berencana membuka kantor perwakilannya di Indonesia tahun depan. Aksi korporasi perusahaan penyedia riset pasar logam dan analisis data dari China ini dilakukan karena melihat posisi Indonesia sebagai negara pemilik cadangan timah ketiga terbesar di dunia dan juga peranannya yang penting dalam perdagangan timah global.
Senior Vice President SMM, Logan Lu, mengemukakan bahwa tahun depan pihaknya akan membuka kantornya di Indonesia. Selain mendekatkan dengan pasar fisik dan bursa berjangka di Indonesia, pembukaan kantor ini secara strategis juga sejalan dengan tujuan perusahaan dalam memperoleh dan menyebarluaskan informasi harga berbagai logam.
“Jika sudah membuka kantor di Indonesia, kami bisa menjalin kerjasama lebih intensif lagi dengan berbagai kalangan industri mineral seperti timah, nikel dan yang lainnya,” ujar Logan di sela-sela acara konferensi Indonesia Critical Mineral di Jakarta, Jum’at (14/2),
Dalam hal komoditas timah, menurutnya, Indonesia memiliki peran strategis di kancah dunia. Dari sisi kapasitas produksi, berdasarkan laporan United States Geological Survey (USGS) tahun 2023 menyebutkan Indonesia berada di posisi 3 sebagai negara penghasil timah terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 52.000 metrik ton. Posisi 2 ditempati Myanmar dengan kapasitas 54.000 metrik ton, dan di posisi dan di posisi pertama negara penghasil timah terbesar di dunia ditempati Tiongkok dengan produksi 68.000 metrik ton.
Logan mengungkapkan, salah satu bentuk kerjasama yang dijalin oleh SMM adalah bersama dengan Indonesia Commodity Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mennyelenggarakan Asean Tin Industry Conference. Ajang ini digelar bersamaan dengan event Indonesia Critical Mineral yang berlangsung pada 11–13 Juni 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama ICDX, Nursalam, menjelaskan adanya event bersama SMM ini diharapkan ICDX dapat mengembangkan pasar secara langsung ke berbagai negara pengguna atau konsumen timah. Dengan demikian diharapkan mekanisme proses pembentukan harganya menjadi lebih transparan dan efisien.
“Kerjasama dengan SMM ini menjadi upaya ICDX untuk memperluas pasar khususnya dalam bursa timah. Seperti kita tahu, komoditas timah merupakan komoditas global yang buyernya tersebar di seluruh dunia,” ujar Nursalam.
Dia menyebutkan, Asean Tin Industry Conference tahun 2024 ini diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai negara. Berbagai topik dibahas dalam forum ini, baik dari sisi kebijakan pemerintah, pengembangan industri, rantai pasok hingga prospek perdagangan timah masa depan. Tahun depan, SMM juga akan mengadakan Konferensi Mineral yang ketiga kalinya.
Menurut Nursalam, kerjasama yang pertama dengan SMM ini nantinya akan menjadikan ICDX memiliki saluran informasi, sehingga SMM mampu menjadi hub dari berbagai kegiatan di ICDX termasuk juga dalam upaya menjadikan ICDX sebagai referensi harga timah internasional. Melalui kepanjangan SMM, dunia bisa melihat acuan harga timah dari ICDX nantinya.
Mengingat produk tambang yang diperdagangkan di ICDX mencakup sejumlah mineral lainnya, maka ICDX juga membuka kerjasama juga dengan pihak lainnya untuk mengembangkan bursa. Tidak hanya itu, ICDX juga mendukung upaya pemerintah dalam rangka hilirisasi produk pertanian dan pertambangan di dalam negeri, sehingga manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat di dalam negeri.
“Kami dari ICDX optimistis produk tambang seperti nikel dan timah ke depannya masih akan terus dibutuhkan sepanjang masih tingginya keperluan terhadap berbagai produk elektronik termasuk mobil listrik. Bahkan permntaan pasar ke depannya akan semakin tinggi, kendati mereka termasuk sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Itu sebabnya yang dibutuhkan adalah menjadikan nilai tambahnya semakin besar di dalam negeri,” ujar Nursalam.
Sejak tahun 2013, ICDX telah menjalankan perdagangan pasar fisik timah melalui mekanisme bursa berjangka. Hal ini menjadikan ICDX sebagai salah satu ikon bursa berjangka timah Indonesia di mata dunia.