Mulai Dioperasikan, Dana Kerugian dan Kerusakan Akibat Perubahan Iklim •

Presiden COP28, Dr. Sultan Al Jaber, dan para peserta bertepuk tangan pada Pembukaan Resmi COP28 UNFCCC selama Konferensi Perubahan Iklim PBB COP28 di Expo City Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (30/11). (Foto oleh COP28 / Christopher Pike)
Dubai, – Presiden COP28, Dr. Sultan Al Jaber, mengumumkan pencapaian penting pertama COP28 dengan menyetujui kesepakatan historis untuk mengoperasikan dana yang akan membantu negara-negara berkembang yang rentan terhadap dampak buruk perubahan iklim, yang dikenal dalam negosiasi sebagai ‘kerugian dan kerusakan’. Dana ini diberikan untuk membantu keuangan negara-negara yang menghadapi risiko ekstrem akibat perubahan iklim, serta mendukung mitigasi dan pemulihan perubahan iklim.
“Kerja keras berbagai pihak selama bertahun-tahun telah terwujudkan di Dubai. Hari ini, kecepatan di mana dunia bersatu untuk mengoperasionalkan dana ini dalam waktu satu tahun sejak para pihak menyepakatinya di Sharm El Sheikh belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Al Jaber, Jum’at (1/12).
Dana ini pertama kali disepakati pada saat COP27, yang diadakan di Sharm El Sheikh, Mesir, dan mulai beroperasi 1 Desember 2023 setelah kesepakatan yang dicapai oleh para pihak selama lima pertemuan komite transisi. Pertemuan transisi ke-5 tersebut diadakan oleh Presidensi COP28 setelah adanya ketidaksepakatan pada pertemuan ke-4, di mana pada akhirnya para pihak mencapai sebuah resolusi bersama.
Pertemuan tersebut menghasilkan berbagai rekomendasi untuk mengimplementasikan Dana tersebut, termasuk penyediaan dukungan berbasis hibah bagi negara-negara yang terkena dampak iklim dan kerugian. Presiden COP28 telah melakukan sosialisasi terhadap rekomendasi tersebut melalui kunjungan-kunjungan bersama para pemimpin dunia yang dilakukan sebelum menggelar COP28, yang menjadi dasar bagi keputusan bersejarah ini.
“Langkah tegas yang diambil terkait dengan Dana Kerugian dan Kerusakan ini akan memungkinkan seluruh pihak dalam memberikan respon yang kuat terhadap Global Stocktake, sebuah laporan global tentang kemajuan proses perwujudan Perjanjian Paris,” ujar Al Jaber.
UEA telah mengumumkan komitmennya sebesar US$ 100 juta untuk Dana tersebut. Negara-negara lain yang memberikan komitmen penting termasuk Jerman, yang memberikan komitmen US$ 100 juta, Inggris sebesar £40 juta untuk Dana tersebut dan £20 juta untuk pendanaan lainnya, Jepang memberikan kontribusi US$ 10 juta, dan Amerika Serikat memberikan komitmen US$ 17,5 juta.