Oil Boom, Unit Bisnis Terkini dari PDC •

Oil Boom milik PDC terbuat dari material heavy duty rubber yang tahan minyak dan sinar matahari.

Jakarta, – PT Patra Drilling Contractor (PDC) menekuni bisnis baru yang terbilang berbeda diantara unit bisnis lainnya. Anak usaha PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) ini mulai menekuni usaha penanganan tumpahan minyak.

Bisa dibilang, ini merupakan bisnis yang menjanjikan. Apalagi unit bisnis ini dibentuk karena adanya permintaan langsung dari customer atau pemberi kerja.

“Melalui unit bisnis Oil Boom, PDC berupaya mengoptimalkan sinergi antar anak perusahaan Pertamina Grup,” Head of Marine Services PDC,  Capt. Imran, Selasa (15/8).

Menurut Capt. Imran, dengan tingginya tingkat produksi minyak di Indonesia, makin tinggi pula resiko terjadinya tumpahan minyak (oil spill). Tumpahan minyak umumnya terjadi karena faktor ketidaklayakan peralatan drilling, kesalahan operasi dan prosedur, kecelakaan kapal pengangkut (tanker), sampai pada kerusakan fasilitas karena faktor eksternal, misalnya bencana alam.

“Untuk penanganan tumpahan minyak diperlukan berbagai peralatan dan metode yang sesuai standar di industri migas serta kondisi tumpahan dan lingkungan perairan. Dari beragam peralatan dan metode, oil boom selalu menjadi salah satu rekomendasi peralatan untuk penanganan pertama tumpahan minyak di perairan,” ungkapnya.

Capt. Imran menjelaskan, penggunaan oil boom untuk mengisolasi atau mengurung minyak sehingga tidak melebar di laut/perairan agar tidak terbawa arus sampai ke pesisir pantai/sungai. Pasalnya, jika terjadi oil spill, tidak hanya berdampak kepada kualitas lingkungan, juga memengaruhi kehidupan masyarakat sekitar tempat kejadian. Sehingga sebelum meluas, minyak harus cepat diperangkap.

Prinsip kerjanya, oil boom dibentangkan (deployment) dengan konfigurasi yang disesuaikan untuk menghalangi atau membendung minyak yang mengapung agar tidak menyebar. Oil boom terbuat dari material yang berbeda-beda, namun secara fungsi, kegunaan, dan cara kerjanya tetap sama.

Oil boom yang PDC miliki terbuat dari material heavy duty rubber yang tahan minyak dan sinar matahari, yang dipersiapkan khusus untuk penggunaan di laut (offshore). Peralatan ini memiliki struktur yang seamless, high abrasion resistance, dan peel resistance,” jelasnya.

Menurut Capt. Imran, PDC menggunakan oil boom dengan material dan struktur tersebut, karena dalam penggunaannya oil boom ini dapat dengan cepat dibentangkan (deploy) dan dapat menglokalisir tumpahan minyak dengan maksimal.

Dia menilai tepat dengan keputusan PDC menekuni bisnis yang terbilang berbeda ini. Apalagi, pembentukan unit bisnis ini karena adanya permintaan langsung dari customer atau pemberi kerja.

“Peluang bisnis ke depan juga masih berpotensi besar dengan perhitungan revenue yang tinggi. Jika dilakukan pengadaan alat baru untuk disewakan, perhitungan potensi BEP (titik impas) rata-rata sekitar tiga tahun,” ungkap Capt. Imran.

Untuk unit bisnis Oil Boom, PDC telah memiliki kontrak kerja berjangka panjang. Salah satunya dengan PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) yang telah terjalin sejak tahun 2020.

Ke depan, PDC berupaya mengoptimalkan sinergi antar anak perusahaan Pertamina Grup. PDC menargetkan kerja sama dengan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).

“Mitigasi tentu harus dilakukan untuk menghindari resiko terjadinya tumpahan minyak, baik di daratan maupun perairan terbuka. Lebih dari itu, baik pula untuk mempersiapkan peralatan yang mumpuni andai sampai terjadi tumpahan minyak. Kami di PDC, siap untuk membantu penanganan pertama tersebut,” ujar  Capt. Imran.