Pemerintah Dorong PIS Kuasai Pasar internasional •

Booth PT Pertamina International Shipping (PIS) dalam acara peringatan Hari Pelaut Sedunia di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara, Selasa (25/6).
Jakarta, – Pemerintah mendorong PT Pertamina International Shipping (PIS) menjaga momentum untuk terus melakukan ekspansi bisnis. Sebagai perusahaan logistik energi terbesar di Indonesia, PIS dinilai wajar menguasai pasar regional.
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Antono Arif Priadi, mengungkapkan sebagai perusahaan logistik yang mengangkut bahan bakar, PIS bisa menangkap sejumlah peluang untuk berbisnis di luar negeri. Apalagi subholding Pertamina ini sudah menguasai wilayah Indonesia, jadi sudah saatnya melebarkan sayap lebih gencar ke luar negeri.
“Kalau PIS kan perusahaan pengangkut bahan bakar ya. Ke depan harus main di regional dan internasional. Harus ekspansi, paling enggak di kawasan regional ASEAN ekspansinya,” kata Antoni saat ditemui di sela perayaan Hari Pelaut Sedunia di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Selasa (25/6).
Lebih lanjut, dia menilai PIS punya keunggulan yang tidak dimiliki perusahaan lain, yaitu posisinya sebagai salah satu BUMN. Karena itulah, PIS diyakini bisa berakselerasi dalam mencapai target maupun melakukan ekspansi bisnis.
“Kan sebenernya PIS itu full BUMN, juga harus bisa mengembangkan diri. Creating value,” tegas Antoni.
Hingga kini, PIS memang jadi salah satu Subholding Pertamina yang paling moncer kinerjanya. Dari sisi kinerja keuangan, PIS sukses mencetak laba US$ 330 juta sepanjang tahun 2023 atau naik 60,94 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PIS, Yoki Firnandi, menyebutkan bahwa kinerja positif PIS ini salah satunya didorong oleh third party revenue atau pendapatan pihak ketiga yang porsinya meningkat dari 14 persen di tahun 2022 menjadi 19 persen di tahun 2023. Kenaikan laba signifikan juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan, di mana PIS membukukan sebanyak US$ 3.330 miliar, melebihi target di Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk 2023 sebesar 111,37 persen.
Pertumbuhan ini juga didorong oleh peningkatan kargo impor Free-on-Board (FOB), sewa kapal, dan jasa pelabuhan. Berbagai revenue stream ini mendorong pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) naik 16,88 persen menjadi US$ 990,37 juta.
Menurut Yoki, PIS memiliki 102 kapal tanker dengan 60 kapal di antaranya telah tercatat sukses berlayar di rute internasional. PIS sendiri menargetkan bisa mencapai kapitalisasi pasar senilai US$ 7 Miliar dengan pendapatan US$ 8,9 miliar di tahun 2034.
Saat ini, PIS sudah merambah 50 rute global di lima benua. PIS tercatat telah mengangkut sebanyak 161 miliar liter minyak, produk BBM, dan LPG yang didistribusikan ke seluruh negeri maupun mancanegara.
Secara operasional, PIS juga berfokus pada peremajaan, ekspansi dan kepatuhan armada terhadap regulasi. Dari total 94 armada yang dikelola, sebanyak 58 kapal mendapatkan skor rata-rata 3,15 dari 5 dalam Ship Inspection Report (SIRE), memenuhi syarat untuk beroperasi di perairan regional khusus.