Pengeboran Mudi-27 Selesai Lebih Cepat, Ini Kontribusi Elnusa •

Tim Elnusa di lokasi sumur pengembangan Mudi-27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Jakarta, – Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) telah menyelesaikan pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 di Tuban, Jawa Timur. Proyek pengembangan ini selesai lebih cepat 230 jam atau 9,5 hari dari target. Ada kontribusi Elnusa di balik kesuksesan ini.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina, Muhamad Arifin, menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucap Direktur Operasi PT Elnusa Tbk., Charles Harianto Lumbantobing, Senin (10/7).

Charles menjelaskan, ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada Project Mudi-27, yakni Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Menurutnya, pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 tidak ditemui kendala yang berarti pada saat proses pengeboran sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan.

“Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed di sana,” ujar Charles.

Sementara untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten di bidang ini sejak  tahun 2006. Tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S (Hidrogen Sulfida) yang cukup tinggi. Hal ini yang membuat sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

Tidak hanya itu, Charles juga membeberkan bahwa Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak tahun 2018.

“Dari pengalaman tersebut, tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya,” ungkapnya.

Selain pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.